Mohon tunggu...
Tabhita Ernawati
Tabhita Ernawati Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tenaga Kesehatan | Penulis Wattpad

Entah saya termasuk INTP atau INFP, tapi saya memiliki kemauan untuk mengenal orang baru, jadi halo! https://id.quora.com/profile/T-Ernawati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hening Bersama Kembang Api, Maaf 2023

1 Januari 2023   12:15 Diperbarui: 1 Januari 2023   12:23 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Pixabay.com)

Langkah baru dalam bertindak adalah persoalan yang sulit, tetapi tidak mencoba tenggelam dalam kesedihan dan kekecewaan lebih sukar lagi. Akan tetapi, apa kita mau dinasehati oleh diri kita sendiri?

Berlatih mengambil aksi baru melalui kesepian pun bisa menghasilkan ide-ide yang tak terpikirkan sebelumnya. Apakah aku harus selalu bersama dengan orang lain? Sulit mencari yang terorisinil dari yang terorisinil. Pribadi dari tiap orang dapat tercampur satu sama lain sesuai takarannya, bisa karena ter-influence atau belajar langsung.

Perlahan, mau tidak mau, kita harus menerima kenyataan. Menerima adalah bagian dari pendewasaan. Apakah salah? Sejujurnya, saya meyakini bahwa kita tak wajib berada di lingkup pengalaman yang sama. Sekalipun tidak pernah diajak bebakaran pun, bukan berarti kita tidak punya cerita untuk dibagi, dikembangkan, dan dibanggakan. Akan tetapi, apakah cerita pergantian malam tahun baru sepenting itu? Jiwa mendang-mending dari tiap orang akan muncul dengan awalan kalimat kamu mah masih mending dan sebagainya.

Menyalakan Kembang Api Bernama Diri Sendiri

Sekadar menikmati secangkir susu jahe di angkringan bukanlah suatu kejahatan, tetapi juga merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Bayangkan saja betapa nyamannya merasakan hangatnya gelas susu jahe di tangan ditemani dinginnya terpaan angin malam. Ketika mengambil sesapan pertama dari minuman tersebut, maka muncullah rasa nyaman yang ditawarkan susu jahe tersebut bagi perut, hati, dan pikiran.

Tak perlu muluk-muluk, tahun baru adalah penambahan angka dari tahun lama. Hari baru yang hadir setelah selesainya hari lama. Senin menjadi Selasa, 2022 menjadi 2023.

Mari berangkat untuk bergerak. Tak akan berkesudahan jika masih tertinggal menunggu kesepian, kita tetap akan bosan merasa kesepian. Jika secangkir susu jahe bukanlah favoritmu, maka buatlah hal lain yang bisa mewarnai satu warna saja.

Toh, saya dan kamu bukanlah satu-satunya yang pernah merasakan kesepian. Tidak perlu mencari validasi dari orang lain, bahwa kita adalah mereka yang gagal dan tertinggal.

Jadi, mari ucapkan halo untuk 2023 berserta resolusi-resolusi omong kosong yang kita impikan! Mohon bantuannya selama satu tahun ke depan, ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun