Mohon tunggu...
Ernawati Erna
Ernawati Erna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi berbelanja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Teori attachment yg dikemukakan oleh Mary ainswort&John bowlby

21 Januari 2025   06:05 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:05 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

c. Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Keterikatan Tidak Aman-Ambivalen)

Anak dengan keterikatan ini menunjukkan ketergantungan yang kuat pada pengasuh, tetapi juga cemas dan sulit untuk merasa tenang. Mereka mungkin menunjukkan kecemasan yang besar saat pengasuh pergi dan kesulitan untuk menenangkan diri bahkan setelah pengasuh kembali. Anak dengan keterikatan ini sering kali menunjukkan perilaku yang bertentangan, seperti ingin berada dekat dengan pengasuh namun juga tampak marah atau kesal.

Ciri-ciri anak dengan keterikatan ambivalen:

Menunjukkan kecemasan yang tinggi saat perpisahan.

Sulit menenangkan diri setelah reuni.

Dapat menunjukkan kemarahan atau ketegangan terhadap pengasuh.

d. Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir)

Anak dengan keterikatan ini menunjukkan perilaku yang membingungkan dan tidak konsisten. Mereka mungkin ingin mendekati pengasuh, tetapi juga tampak bingung atau takut, sering kali karena pengalaman traumatis atau tidak dapat diprediksi dari pengasuh yang membuat anak merasa tidak aman. Tipe ini sering kali dikaitkan dengan pengasuh yang menunjukkan perilaku tidak konsisten, seperti pengasuh yang terlalu agresif atau terlalu tidak hadir secara emosional.

Ciri-ciri anak dengan keterikatan terorganisir:

Menunjukkan perilaku kontradiktif dan kebingungan.

Tidak dapat merespons dengan cara yang jelas terhadap perpisahan atau reuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun