Mohon tunggu...
Erna Wati
Erna Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Ernawati. Saya memiliki hobi menyanyi dan mengaji, yang telah menjadi bagian penting dalam hidup saya. Menyanyi memberikan saya kebebasan untuk mengekspresikan diri, sementara mengaji memberikan ketenangan dan kedamaian batin. Saya adalah seseorang yang bersemangat, tekun, dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Kepribadian saya yang ramah dan terbuka membuat saya mudah bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Saya juga dikenal sebagai orang yang disiplin dan bertanggung jawab, selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengaruh Budaya Asing terhadap Bahasa Indonesia, Ancaman atau Kesempatan?

29 Juni 2024   23:26 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema: Fenomena Bahasa Indonesia

Judul : Pengaruh Budaya Asing Terhadap Bahasa Indonesia

Oleh : Ernawati

Bahasa Indonesia merupakan identitas nasional yang menyatukan berbagai suku dan budaya Indonesia. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi, bahasa Indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh budaya asing. Pengaruh tersebut terlihat dari masuknya kata-kata asing ke dalam kosa kata sehari-hari dan perubahan cara kita berbicara dan berkomunikasi. Mengapa pengaruh budaya asing ini layak untuk dibahas? Karena bahasa merupakan cerminan budaya dan jati diri suatu bangsa, maka perubahan bahasa mencerminkan perubahan yang terjadi pada masyarakat kita. Dapat disimpulkan bahwa kemunduran bahasa Indonesia di kalangan generasi muda dipengaruhi oleh perkembangan globalisasi. Pengaruh budaya bahasa asing terhadap generasi muda Indonesia dapat tercermin dalam beberapa aspek yakni :

1. Masuknya Kata-Kata Asing:

Pengaruh budaya asing terhadap bahasa Indonesia terlihat dari banyaknya penggunaan kata-kata asing dalam bahasa sehari-hari. Misalnya, kata "meeting" lebih umum digunakan daripada "rapat", atau "deadline" lebih populer daripada "tenggat waktu". Pengaruh ini tidak hanya datang dari bahasa Inggris saja, namun juga dari bahasa lain seperti bahasa Jepang (misalnya "anime" untuk kartun) dan bahasa Korea (misalnya "oppa" untuk kakak laki -- laki ).

2. Dampak Media Dan Teknologi:

Media dan teknologi berperan penting dalam masuknya budaya asing. Serial TV, film, musik, dan media sosial menjadi saluran utama pengaruh budaya asing. Istilah-istilah seperti "viral", "influencer", dan "follower" menjadi bagian dari bahasa sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda. Hal ini menunjukkan bagaimana media dan teknologi mengubah cara kita berkomunikasi dan menggunakan bahasa.

3. Gaya Hidup Digital

Meningkatnya gaya hidup digital juga memberikan dampak yang besar terhadap bahasa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang lebih sering berkomunikasi melalui media sosial, aplikasi perpesanan, dan platform digital lainnya. Penggunaan istilah asing seperti "like", "share", "subscribe", dan "comment" sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bagaimana perpaduan teknologi digital dan pengaruh budaya asing saling berhubungan dan berdampak pada penggunaan bahasa kita. Gaya hidup digital juga mendorong terciptanya bahasa gaul dan singkatan baru, seringkali dari bahasa asing.

4. Pendidikan Tidak Mengutamakan Penggunaan Bahasa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun