Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Soleram

5 Agustus 2015   15:13 Diperbarui: 5 Agustus 2015   15:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Soleram

So,

jika suatu saat kau menemukan bintang yang tak bernama. Itulah puisi kita. Dia adalah bintang yang paling gagap di angkasa. Karena puisi kita tak ada  kata-kata. Tak ada kenangan yang dapat diunggah untuk menjadi lembar-lembar cerita Kita tak tak pernah punya nama.

le,

sepanjang masa, kita adalah mula-mula yang hanya pandai memandang dan mendengar suara-suara.  Tak bisa turun atau pun naik. Tak dapat mundur ataupun maju. Kita  adalah   jiwa yang  dipaku, agar tak melayang mengembangkan harapan, dan juga tak  membayangkan  tentang masa lalu dan bermimpi tentang  masa depan.

 ram,

yang ada dalam hidup ini  hanya kuasa membuat  pilihan-pilihan.

Soleram,

jadilah diam,

Sebab diam adalah telinga yang paling tajam.

Bandung, 21 Juli 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun