Mohon tunggu...
Erna Suminar
Erna Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, sederhana dan bahagia

# Penulis Novel Gerimis di El Tari ; Obrolan di Kedai Plato ; Kekasih yang tak Diinginkan ; Bukan Cinta yang Buta Engkaulah yang Buta. Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cinta Itu Tak Buta, Engkaulah yang Buta..

23 Agustus 2011   02:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:33 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Ketika engkau dibutakan oleh cinta, maka nafsu yang  akan

membimbingmu*

Orang yang dicintai selalu Nampak indah bagi yang mencintainya. Cinta menutupi seluruh kekurangan diri orang yang dicintai. Apa pun yang orang katakan kepadamu tentang orang yang engkau cintai, engkau tutup mata dan telingamu, karena orang tercinta adalah sosok yang sempurna dimatamu. Jika engkau membayangkan dan membicarakan orang yang dicintai, kau tak akan pernah membicarakan kekurangannya, pijaran api pun kalau perlu kau padamkan untuk menutupi kelam yang ada pada sosok tercinta.

Majnun mengetahui, bahwa Laiya bukanlah gadis tercantik yang ia kenal. Masih banyak gadis-gadis cantik lainnya yang ada di kota itu. Majnun tergila-gila kepada Layla bukan karena kecantikkannya, ia berkata : “ Aku tidak mencintai Layla karena ketertarikan pada bentuk; dia bagai pialayang aku genggam dan dari sana aku meminum anggur. Apa gunanya piala emas untukku bila piala itu berisi cuka atau yang lain selain anggur? Bagiku labu tua pecah berisi anggur akan lebih baik daripada ribuan piala seperti itu.”.

Majnun merasakan sebuah kedalaman cinta yang menembus batas fisik Layla. Baginya, Layla-lah wanita yang sempurna yang membuatnya jatuh hati dan tergila-gila. Pernahkah engkau merasakan cinta yang berkobar seperti yang dirasakan oleh Majnun ? Ketika semua orang mengatakan “tidak”, engkau mengatakan “ya”

Ketika cinta itu membutakan hatimu, sesungguhnya kau membawa cinta dengan cahaya yang remang-remang. Engkau hanya mengenalisebagian wajah orang yang kau cintai, dengan keterbatasan penglihatanmu. Engkau masukkan ia kedalam hatimu, menjadi bayang-bayang dalam lamunanmu. Suaranya menjadi kidung yang terindah yang pernah kau dengar. Sosoknya menjadi pemandangan yang paling menakjubkan yang pernah kau lihat. Bahasa tubuhnya menjadi tarian yang menawan yang pernah kau saksikan. Apa pun yang berhubungan dengannya nyaris tak ada yang cacat. Kau sebut-sebut namanya setiap saat, dalam igauan sekali pun.

Kau tahu, kesempurnaan kekasihmu hanyalah imajinasimu.

Kau tahu, kesempurnaan kekasihmu hanyalah ilusimu.

Cintalah yang menyempurnakannya, bukan penglihatan dan perasaanmu.

Ketika cintamu buta, yang berkata adalah nafsu.Keinginan memiliki yang tercinta untuk kepentinganmu lah yang membimbingmu. Kau pilih dia untuk kepentingan ego-mu. Dengan caramu mencintainya, engkau meminta dengan halus agar yang tercinta pasrah dan menyerah dalam pelukanmu, dan memuaskan hasratmu.

Setiap cinta yangmenggebu-gebu lekas berlalu. Sementara cinta seperti sebuah aliran sungai yang tenang dan beningyang melewati kedua tepinya, membasahi akar bunga-bunga, pohon dan perdu yang memberi kehidupan bagi yang dilewatinya. Cinta tak menutup mata terhadap keajaiban semesta di sekelilingnya. Cinta adalah sungai kehidupan yang mengalir ke samudera kasih sayang tanpa batas dan tanpa tepi.

Ketika engkau mengobral kata-kata cinta kepada yang tercinta, sesungguhnya engkau belum mengerti apa arti cinta. Cinta sesungguhnya hanya sedikit kata, namunmembuktikan cinta-lah yang sejatinya cinta. Dan cinta akan mengujimu dengan waktu. Sementara cinta buta tak akan pernah sanggup melalui waktu.

Bersabarlah kala engkau mencintai, seperti angin sepoi  yang menerpa dedaunan tanpa kata.  Ikhlaskan hatimu ketika mencintai, seperti awan-awan lembut yang menaungi bumi tanpa pamrih. Sederhanakanlah cintamu kala mencintai makhluk yang terikat dengan kefanaan duniawi.  Cintamu terikat dengan bentangan asali, sementara hidupmu terikat dalam jadwal Sang Maha Cinta, yang mengajarkan cinta yang hakiki. Hakikat cinta tak pernah membutakan, ia akan membimbingmu ke tangan Illahi.

___________

Sumber gambar : www.wallpaperbollywoodactres.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun