Mohon tunggu...
Erna Rahayu
Erna Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru madrasah yang sedang belajar menuliskan ide dan gagasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTsN 1 Bantul Selenggarakan Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116

23 Mei 2024   08:41 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:51 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- MTs Negeri 1 Bantul menyelenggarakan upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116 di halaman madrasah pada Senin (20/05/24) pukul 07.00-08.00 WIB. Upacara diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8, guru dan pegawai MTsN 1 Bantul.

Hari Kebangkitan Nasional dimaknai sebagai tonggak bagi Bangsa Indonesia membangun jiwa nasionalisme. Peingatan Kebangkitan Nasional akan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa dan negara.  Upacara ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan jiwa nasionalisme peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

Pambina upacara, Sri Suharti, membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi. Dalam sambutannya, Arie mengusung tema Kebangkitan Kedua Menuju Indonesua Emas. Budi mengatakan saat ini Bangsa Indonesia dihadapkan realita kemajuan teknologi yang melesat cepat. Bangsa Indonesia mengambil peran menjadi pemain agar dapat menggapai dunia.

Hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen yang krusial untuk  menentukan langkah mewujudkan Indonesia Emas. Refleksi atas pilihan tersebut, merujuk pada sejarah membentuk Bangsa Indonesia. Sejarah membangun Bangsa Indonesia dikaitkan kepada membangun masa depan bangsa membangun peradapan.

Pengibaran sang saka Merah Putih (dok pribadi)
Pengibaran sang saka Merah Putih (dok pribadi)
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa tanggal 20 Mei 1908 merupakan hari lahirnya Budi Utomo yang menjadi titik awal kebangkitan nasional. Sebelum Budi Utomo, Kartini menginspirasi lahirnya gagasan kemerdekaan, keadilan, persatuan dan kesatuan serta pendidikan. Kartini sadar bahwa pendidikan merupakan wahana untuk membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Apa yang digagas oleh Budi Utomo dan Kartini dirumuskan oleh Bung Karno sebagai jembatan emas. Kemerdekaan sebagai jembatan emas Bangsa Indonesia untuk menikmati kehidupan lahir dan batin di tanah sendiri.

Budi menambahkan bahwa hari ini Bangsa Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang digagas oleh pendiri bangsa. Bangsa Indonesia harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata, dan momen ini harus kita tangkap untuk mewududkan cita-cita bangsa. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, potensi demografi, potensi transformasi digital menjadi dasar menuju Indonesia Emas tahun 2045. (sri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun