Mohon tunggu...
Erna NurvitaSari
Erna NurvitaSari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

“ Hidup adalah pilihan, apapun yang membuatmu sedih maka tinggalkan. Dan apapun yang membuatmu bahagia maka pertahankan”

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perenialisme Beserta Pemikiran Tokoh-tokohnya

13 Mei 2020   07:42 Diperbarui: 13 Mei 2020   07:45 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1) Robert Maynard Hutchins 

Ia lahir pada tanggal 17 januari 1899. Ia merupakan seorang filsuf pendidikan yang berasal dari amerika. Pada tahun 1929-1945 ia pernah menjadi seorang presiden mahasiswa. Pada tahun 1945- 1951 ia juga menjadi selir di sebuah universitas.  Ia merupakan juru bicara di dalam aliran perenialisme. 

Ia beranggapan bahwa pendidikan harus menumbuhkan suatu kecerdasan serta pengembangan harmoni yang terdapat pada diri manusia. Jadi tujuan dari pendidikan yaitu harus mengembangkan kekuatan pikirannya. Karena pendidikan yang ideal yaitu pendidikan yang selalu mengembangkan daya intelektual. Ia juga menganjurkan pendidikan yang bersifat klasik. 

2) Ortimer Adles

Ia lahir pada tanggal 28 Desember 1902. Ia merupakan seorang penulis yang sangat populer. Ia juga merupakan seorang filsuf yang berasal dari Amerika Serikat. Ia merupakan salah satu seorang yang mendukung tentang aliran perenialisme. Ia juga mengatakan bahwa " manusia adalah makhluk yang rasional. 

Maka manusia akan memiliki gambaran yang tetap dalam suatu pendidikan dan tidak mengikuti peradaban masa tertentu" maka dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang rasional yang memiliki kamampuan intelektual dan dapat melakukan tindakan seni seperti membaca, menulis, berfikir, mendengar, dan lain-lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun