Mohon tunggu...
Ernani
Ernani Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 PBI Universitas Sebelas Maret

saya hobi menulis, menonton drama/film (genre komedi, horor, petualangan, histori, dan misteri), dan saya pecinta kucing khususnya kucing domestik yang berwarna oren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Deiksis Persona Seorang Idol: Fenomena Jungkook BTS si Raja Sold Out

1 Mei 2023   16:24 Diperbarui: 1 Mei 2023   16:28 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sobat Kompasiana, mungkin sudah tidak asing lagi mendengar nama Jungkook BTS, apalagi sobat Kompasiana yang masuk di kategori generasi milenial sampai ke generasi alpha. Ya, Jungkook merupakan salah satu anggota Grup Vokal Pria asal Korea Selatan, yaitu BTS (Bangtan Boys) atau Beyond The Scene yang beranggotakan tujuh orang. Mereka pertama debut tahun 2013 dengan lagu No More Dream. Melalui lagu itulah grup ini mulai diakui keberadaannya di Blantika Musik Korsel. Salah satu lagu mereka yang paling hits di tahun 2017 dan 2019 ialah Mic Drop dan Boy With Luv, di mana lagu-lagu tersebut mampu menggugah semangat orang untuk menari dan bernyanyi, serta banyak tarian-tarian mereka di cover dari berbagai negara, termasuklah Indonesia. Akan tetapi, penulis disini tidak membahas lagu-lagu dan koreografi BTS, melainkan membahas salah satu anggota grup band ini, yaitu Jeon Jung-kook yang sering disapa Jungkook.

Jungkook merupakan salah satu member BTS yang paling banyak mendapat perhatian, bukan hanya bagi remaja, tetapi anak-anak pun banyak yang mengidolakan. Hal itu disebabkan, bukan hanya karena parasnya yang tampan atau merdunya suara yang dimiliki sang penyanyi, tetapi tingkah lucu dan polosnya dia dalam bertingkah laku menjadi daya tarik tersendiri bagi Army sebutan penggemar BTS. Alhasil, apapun yang dilakukan dan dipakai oleh Jungkook, akan menjadi perhatian para penggemar K.Pop. misalnya saat Jungkook menyukai salah satu pelembut pakaian bermerk Downy yang dia sebutkan di fan café BTS, sontak saja produk Downy tersebut langsung sold out dan trending di twitter. Selanjutnya, salah satu produk minuman, yaitu Indomilk Banana pun diminum oleh Jungkook dan kembali sold out. Selain itu, saat Jungkook siaran live stream V Live ada penggemar yang menanyakan rahasia kulit wajahnya yang glowing, tanpa ragu si Golden Maknae memberikan kata kunci kalau dia menggunakan minyak Jojoba dengan merk empat huruf. Tidak menunggu waktu lama, fans langsung gercep ingin memiliki minyak yang sama seperti idola sehingga ludes di pasaran.

Sebenarnya apa yang melatarbelakangi produk-produk tersebut menjadi sold out? Sehebat apakah pengaruh seorang Jungkook dalam mempromosikan produk-produk tersebut. Padahal ada produk yang dipakainya dikarenakan dia menyukai dan membutuhkannya bukan karena Jungkook sebagai brand ambassador, seperti halnya pelembut pakaian bermerk Downy dan minyak Jojoba. Produk-produk tersebut terjual habis ketika Jungkook mengatakan kalau dia memakai dan menyukai produk tersebut setelah mendapatkan pertanyaan dari ARMY. Kata-kata “menyukai dan memakai” menjadi senjata ampuh bagi penggemar untuk memburu barang yang digunakan. Selain itu, tanpa Jungkook bertutur pun, ketika dia mengunggah foto atau video yang memperlihatkan ada produk yang dipajang di dalam ruangannya, maka penggemar pun tetap mencari tahu dan membeli barang tersebut sampai sold out dalam satu hari bahkan hanya hitungan jam. Contohnya, saat Jungkook tertangkap kamera atau secara tidak langsung menggunakan casing ponsel berwarna putih dengan motif wortel, fans langsung membeli sampai ludes di pasaran, apalagi harga casing tersebut terbilang murah. Alhasil Jungkook secara tidak langsung telah membantu wirausahawan lokal yang ada di Korea Selatan maupun di luar Korsel dalam mempromosikan barang mareka.

Begitu dasyatnya effect seorang Jungkook, padahal yang bersangkutan menggunakan barang-barang tersebut selayaknya konsumen lainnya, bukan sengaja mempromosikan atau di endorse oleh brand tersebut. Oleh sebab itu, jika ditelisik dari ranah pragmatik, fenomena The King of Sold Out yang disematkan kepada Jungkook BTS dapat ditelisik dari ranah pragmatik. Pragmatik menelaah hubungan tindak bahasa dengan konteks tempat, waktu, keadaan pemakainya, dan hubungan makna dengan aneka situasi ujaran. Oleh karena itu, pragmatik mencakup unsur-unsur isi komunikasi ujaran yang luas tatarannya. unsur-unsur tersebut di antaranya deiksis persona. Deiksis persona merupakan pronominal persona yang bersifat ekstratekstual yang berfungsi menggantikan suatu acuan (antesetden) di luar wacana. [1]

Sebagai contoh dieksis persona pada sosok Jungkook BTS disaat admin Indomilk mengepost foto di twitter tanpa memperlihatkan wajah laki-laki yang memegang minuman susu pisang produk “Indomilk” disertai cuitan “Ada yang minum Indomilk Banana nih, kalo dilihat dari tangannya ada yang tau nggak ini siapaaa”.  Dari cuitan tersebut terdapat deiksis persona ketiga,  yaitu kategori julukan kepada orang yang bukan pembicara atau pendengar ujaran itu baik yang hadir maupun tidak, misalnya: ia, dia, beliau, dan nya. [2]. Pada kata ‘ada’ sudah menunjuk ke diri idol yang dimaksud, yaitu ‘Jungkook’ karena Jungkook memang diketahui menyukai minuman susu varian pisang, disetiap kesempatan Jungkook memperlihatkan kesukaan dia terhadap minuman tersebut. Selanjutnya, pada kata yang merujuk orang ketiga ‘nya’ jelas ditujukan ke Jungkook yang sudah disampaikan di awal cuitan ‘ada’. Konteks lain yang merujuk ke Jungkook ialah perawakan tangan Jungkook yang sudah diketahui penggemar. Jadi, meskipun wajah sang idol disembunyikan, ARMY  dengan mudah menebak kalau yang di foto tersebut adalah Jungkook BTS. Selain itu, deiksis persona juga ditemukan saat Jungkook menjawab pertanyaan dari fans mengenai produk ia pakai ketika mencuci baju, yaitu Downy. Fans langsung berbondong-bondong membeli pelembut pakaian tersebut sampai habis di pasaran. Jungkook kembali menulis cuitan bahwa dia kehabisan stok Downy karena penggemar fanatik mereka, “ARMY, pelembut pakaianku sudah hampir habis dan aku harus membeli lagi... tetapi barangnya ludes," tulis Jungkook. [3]

Deiksis persona yang bermula dari percakapan Jungkook dengan pendengar saat sesi tanya jawab, menghasilkan cuitan yang mengarah pada deiskis persona pertama tunggal, yaitu ‘ku’ pada kata pakaianku; dan kata ‘aku’. Penggunaan kata ‘ku’ dan ‘aku’ merujuk ke persona pertama tunggal yang lebih akrab, artinya Jungkook sudah menganggap penggemarnya sebagai lawan atau mitra tutur yang dekat dengan dirinya. Selanjutnya, kata ganti ‘nya’  pada kata ‘barangnya’ termasuk kata ganti persona ketiga tunggal, di mana ‘nya’ disini merujuk ke merk pelembut pakaian, yaitu Downy yang dibeli oleh Army. Dalam hal ini, Jungkook menganggap bahwa pelembut pakaian merk Downy bukan hanya produk kesukaannya, tetapi milik fans BTS juga yang disapa dengan ARMY. Jadi, dari cuitan tersebut, Jungkook seolah menganggap fans mereka ‘saingan’ dalam mendapatkan barang yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa effect seorang Jungkook bagi sebuah produk terletak pada deiksis persona yang ia gunakan, yaitu persona pertama tunggal dan persona ketiga tunggal. Artinya, yang menyebabkan sebuah produk menjadi sold out bukan semata-mata karena produknya bagus, tetapi karena kata ‘ku’, ‘aku’, dan ‘nya’ yang menyertai atau membersamai produk-produk tersebut ketika diucapkan atau ditulisakan oleh Jungkook. artinya, ketika deiksis persona digunakan, secara tidak langsung menunjukkan bahwa produk yang dipakai oleh Jungkook tersebut sudah pasti bagus dan berkualitas walaupun belum tentu cocok dengan selera dan kebutuhan mereka.

Penulis:

Ernani: Mahasiswa S3 PBI Universitas Sebelas Maret Surakarta

Muhammad Rohmadi: Dosen S3 PBI Universitas Sebelas Maret Surakarta

Baca juga artikel saya yang berjudul "Sastra Lisan Berkorelasi dengan Prinsip Kesopanan" di http://www.oganpost.com/2023/03/sastra-lisan-berkolerasi-dengan-prinsip.html

Daftar Referensi

[1]  Sudaryat, Yayat. Makna dalam Wacana. Bandung: CV Yrama Widya. (2009).

[2]   Purwo, Bambang Kaswanti. Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. (1984).https://repositori.kemdikbud.go.id/1727/1/Deiksis%20Dalam%20Bahasa%20Indonesia%20%28%201984%20%29.pdf

[2] https://food.detik.com/info-kuliner/d-5109364/susu-pisang-heboh-di-twitter-ternyata-karena-jungkook-bts

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun