Mohon tunggu...
Erna Melinda
Erna Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas 17 agustus 1945 surabay

aku suka memberikan informasi mengenai bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Mordanting Batik Ecoprint Untuk Menciptakan Produk Kreatif dari Keragaman Flora di Desa Simoketawang

17 Desember 2022   12:08 Diperbarui: 17 Desember 2022   12:31 6561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata ) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa Universitas 17 agustus 1945 Surabaya sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap aplikasi disiplin ilmu serta perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.  Kegiatan KKN ini dilaksanakan di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Dimulainya kegiatan ini selama 12 hari, pada bulan agustus sampai dengan bulan november.

Desa Simoketawang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo merupakan desa potensial untuk pengembangan wisata. Pengembangan wisata Kampung Kelengkeng juga dapat membantu meningkatkan perekonomian desa hingga menjadi desa mandiri.
Desa Simoketawang juga dikenal sebagai penghasil olahan makanan dari buah kelengkeng, tidak sedikit juga warga simoketawang yang membuat olahan dari buah kelengkeng. Melalui program KKN ini, akan memberikan inovasi baru untuk warga simoketawang terkait olahan dari daun kelengkeng yakni dengan cara memanfaatkan daun kelengkeng untuk dijadikan produk batik ecoprint, dengan adanya program itu mampu menjadikan keragaman flora yang ada didesa simoketawang terpakai, salah satu proses pembuatan batik ecoprint adalah dengan teknik mordanting yakni proses pewarnaan.

Mordanting adalah langkah pertama dalam pembuatan kain eco print. Sebagai penanganan awal kain, rangkaian proses mordan ini sangatlah penting terlebih ketika kita hendak melakukan pewarnaan pada kain menggunakan bahan-bahan alami. Seperti pembuatan kain eco print dan batik dengan pewarna alami.

Keberhasilan proses mordanting berpengaruh terhadap kemampuan kain untuk mengikat zat warna yang terkandung dalam bahan-bahan eco print. Selain itu, penanganan kain menggunakan bahan mordan ini juga menentukan bagus atau tidaknya hasil eco print lho. Maka dari itu, alangkah lebih baik jika proses mordanting dilakukan secara hati-hati dan memperhatikan kesesuaian takaran bahan serta waktu perendaman.

Dalam Proram KKN ini, saya mengajak ibu - ibu untuk mempraktekkan bagaimana caranya awal pembuatan batik ecoprint dengan menggunakan teknik proses mordanting. Ada beberapa tahapan Proses Mordanting, yaitu :

1. Rendam kain dalam larutan deterjen selama 12 jam atau semalaman untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada kain. Jemur dengan angin-anginkan sampai kering.

2.      Siapkan larutan untuk mordan. Pertama-tama masukkan 20gr soda abu dalam 3 liter air bersih lalu aduk sampai benar-benar larut. Setelah itu, tambahkan 90 gr tawas kemudian aduk sampai tercampur rata.

3.       Masukkan kain yang akan dimordan sampai seluruh bagiannya terendam.

4.  Selanjutnya, rebus kain sampai mendidih. Jika air sudah cukup panas, baliklah permukaan kain, tunggu sampai mendidih lalu dibalik lagi.

5.       Matikan kompor jika seluruh kain sudah terendam secara sempurna.

6.       Berikutnya, diamkan kain dalam panci tersebut selama 1-2 hari

7.       Jemur kain dengan cara diangin-anginkan

8.       Kain siap digunakan untuk eco printing maupun batik.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Jadi hasil dari program KKN ini adalah ibu ibu desa Simoketawang jadi lebih mengerti tentang proses awal pembuatan batik ecoprint dan bisa membuatnya sendiri serta mempunyai produk batik sendiri dengan adanya keragaman flora yang ada di desa simoketawang.

"Harapan saya, melalui kegiatan KKN ini dapat membantu ibu ibu desa simoketawang dalam hal memproses, memproduksi batik tersendiri dan mempunyai ciri khas untuk desa simoketawang, serta bisa menjadikan hasil batik ecoprint ini menjadi penunjang ekonomi bagi warga desa Simoketawang". Ujar Erna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun