Mungkin akan sedikit jijik jika membaca kisah dari sosok kita yang satu ini. Suwono, kotoran manusia dijadikan pupuk organik. Awalnya dia tampak ragu. Bahkan tidak ingin menjual padi yang dipupuk dengan pupuk buatannya. Tetapi, nasib berkata lain. Dari pemeriksaan laboratorium UGM, hasil padai dari Suwono lebih unggul disebabkan kandungan berbahayanya lebih rendah dibanding pupuk pabrik. Kabar gembira bagi Suwono sebab kekhawatirannya diluluhkan bahwa mengonsumsi pada dari pupuk kotoran manusia, tidaklah berbahaya.
Lalu bagaimana dengan sampah yang akhirnya berkah bagi Akhmad Mukhyidin? Bukan hanya uang yang boleh pakai kata “Bank”. Hal ini dibuktikan oleh penggagas bank sampah, yang kemudian dinamai Bank SBS (Bank Sampah Bintang Sembilan) yang kini membawahi 95 komunitas di berbagai wilayah di Purwokerto.
Kisah lainnya yang terangkum dalam buku bersampul oranye-putih ini dapat Anda baca di tiap lembarnya. Jatuh bangun hidup mereka. Sebab dengan membaca buku ini nothing impossible adalah udara segar yang berhasil menembus batas-batas yang orang lain mungkin akan menyebut mereka ‘gila’. Namun dengan kegilaan merekalah yang membawa kesuksesan. Dengan Perjuangan mereka dalam meniti usahanya hingga dipertemukan Program Daya BTPN yang ternyata disambut antusias oleh sosok-sosok inspiratif dalam buku ini. Sebab bagi mereka, berdaya dan memberdayakan menjadi kunci untuk membuat hidup lebih berarti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI