Judul Buku : Hidup yang Lebih Berarti, Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia
Penulis: 20 Blogger Kompasiana
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tebal : x+190 halaman
Kesuksesan seseorang bukan dilihat pada seberapa banyak penghasilannya setiap bulan. Seberapa besar rumah yang ditinggali. Saham yang dimiliki. Berapa banyak mobil bermerk berjejer di halaman rumahnya. Tetapi di balik itu semua, kesuksesan adalah persoalan rasa. Rasa bahagia sebab setelah jatuh, pilihannya hanya dua; bangkit atau tidak sama sekali.
Seperti yang dikisahkan oleh 20 Blogger Kompasiana dalam buku “Hidup yang Lebih Berarti”dengan berbagai sosok inspiratif. Mereka tidak memiliki perusahaan dengan gedung pencakar langit. Rumah layaknya istana. Apalagi mobil yang banyak. Orang-orang yang dikisahkan di dalam buku ini adalah mereka yang berjiwa besar. Kesederhanaan hidup membuat mereka berani mengambil resiko saat usaha beberapa dari mereka berada di ujung tanduk.
Diibaratkan sedang berlayar di tengah laut dengan rintangan tanpa henti. Mereka adalah nakhoda ulung. Ombak besar mereka tantang. Ganasnya laut mereka taklukkan. Dan dingin mereka terkam. Merekalah yang berani mengambil resiko. Pemberdayaan mereka berbuah manis. Ada yang produknya dikenali hingga go international. Ada yang hanya lulusan SD tetapi mampu mempekerjakan hingga tiga ribuan karyawan. Dan berbagai buah manis lainnya.
Dari kisah mereka tergambar bahwa pemberdayaan itu perlu. Untuk mereka butuh jembatan agar mereka bisa menaiki anak tangga kesuksesan lainnya. Akhirnya, BTPN dengan Program Dayanya sebagai program andalan para pengusaha lokal untuk meraih kesuksesan.
Membaca buku ini, saya seperti diajak berkeliling dari rumah ke rumah sosok inspiratif. Kisah nyata tanpa kisah yang berlebihan. Apa adanya. Disitulah letak keistimewaan buku ini. Setiap kisah dalam buku ini diawali dengan perkenalan sosok inspiratif. Siapa dia. Bagaimana saat memulai pekerjaannya. Mereka jatuh lalu bangkit. Kemudian dilanjutkan dengan sepak terjang saat usahanya maju. Lalu di akhiri dengan keterlibatan BTPN dalam mewadahi mereka lewat Program Daya.
Berbeda dari Yang Lain
Perjalanan hidup Hanggono yang setia dengan cita rasa Getuk Marem; Uniknya usaha Suwono yang menjadikan kotoran manusia jadi pupuk organik; Bahkan dengan sampah, Slamet Akhmad Mukhyidin berhasil menambah daftar orang kreatif di Indonesia yang berani mengambil resiko. Hanggono misalnya, getuk sudah banyak beredar di pasaran. Namun dengan keuletannya berinovasi namun tetap menjaga cita rasa yang tiada duanya, getuk marem nya pun menjadi daftar getuk yang most wanted!
Mungkin akan sedikit jijik jika membaca kisah dari sosok kita yang satu ini. Suwono, kotoran manusia dijadikan pupuk organik. Awalnya dia tampak ragu. Bahkan tidak ingin menjual padi yang dipupuk dengan pupuk buatannya. Tetapi, nasib berkata lain. Dari pemeriksaan laboratorium UGM, hasil padai dari Suwono lebih unggul disebabkan kandungan berbahayanya lebih rendah dibanding pupuk pabrik. Kabar gembira bagi Suwono sebab kekhawatirannya diluluhkan bahwa mengonsumsi pada dari pupuk kotoran manusia, tidaklah berbahaya.
Lalu bagaimana dengan sampah yang akhirnya berkah bagi Akhmad Mukhyidin? Bukan hanya uang yang boleh pakai kata “Bank”. Hal ini dibuktikan oleh penggagas bank sampah, yang kemudian dinamai Bank SBS (Bank Sampah Bintang Sembilan) yang kini membawahi 95 komunitas di berbagai wilayah di Purwokerto.
Kisah lainnya yang terangkum dalam buku bersampul oranye-putih ini dapat Anda baca di tiap lembarnya. Jatuh bangun hidup mereka. Sebab dengan membaca buku ini nothing impossible adalah udara segar yang berhasil menembus batas-batas yang orang lain mungkin akan menyebut mereka ‘gila’. Namun dengan kegilaan merekalah yang membawa kesuksesan. Dengan Perjuangan mereka dalam meniti usahanya hingga dipertemukan Program Daya BTPN yang ternyata disambut antusias oleh sosok-sosok inspiratif dalam buku ini. Sebab bagi mereka, berdaya dan memberdayakan menjadi kunci untuk membuat hidup lebih berarti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H