Penduduk merupakan sumber daya manusia yang memiliki peran sebagai pemegang sentral dalam pembangunan di negara manapun, salah satunya di negara berkembang.
Akan tetapi, penduduk yang seharusnya menjadi pendorong utama dalam pembangunan justru dianggap dapat menjadi penghambat pembangunan yang berdampak pada permasalahan kependudukan yang sifatnya sangat kompleks.Â
Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan jumlah penduduk yang besar dapat menimbulkan beberapa permasalahan seperti permasalahan pada ketersediaan kebutuhan pokok, penyedia sarana dan prasarana, Pendidikan dan Kesehatan, penyedia lapangan kerja dan berpotensi menambah jumlah pengangguran.Â
Implikasi tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menjadikan proporsi penduduk usia belum produktif yang menjadi tanggungan usia produktif kurang dari 15 tahun sangat tinggi, begitupun implikasi pada jumlah penduduk yang besar sangat berdampak terhadap kebutuhan penyediaan bahan pangan, sarana pemukiman dan tempat tinggal yang memadai, fasilitas kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja, tingkat persaingan kerja dan pengangguran, tingkat kriminalitas dan masalah sosial lainnya.
KetimpanganÂ
Masalah penting lain dalam pembangunan ekonomi ialah ketimpangan ekonomi. Ketimpangan yang dimaksud bukan hanya antar penduduk, tapi juga bisa antar golongan, antar kawasan, antar wilayah, antar desa dengan kota, antar golongan, serta antar kelompok etnik.Â
Ketimpangan ekonomi bisa disebut sebagai keadaan yang menyebabkan gap distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dengan yang berpendapatan rendah.
Pembiayaan Pembangunan, Investasi Asing dan Utang Luar Negeri
Kendala lain yang dihadapi negara berkembang yakni rendahnya tabungan dan devisa yang dapat dipakai untuk membiayai pembangunan, mengimpor barang-barang modal dan untuk menutup defisit transaksi luar negerinya. Akibat keterbatasan pembiayaan tersebut, banyak negara berkembang berlomba-lomba mencari investor asing dan menarik utang luar negeri.Â
Mereka membuat regulasi yang dianggap semakin memudahkan para investor menanamkan modalnya, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatannya, yang kadang tidak seiring dengan aspirasi rakyatnya.Â
Hal tersebut sama dengan teori Harrod-Domar, dimana pembentukan modal merupakan faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, dan pembangunan itu akan berlangsung melalui akumulasi modal dan laju pertumbuhan.