Mohon tunggu...
Ermiyanti Ermi
Ermiyanti Ermi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Syariah IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Pembangunan Ekonomi di Negara Muslim

21 Maret 2022   09:35 Diperbarui: 21 Maret 2022   09:38 3219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan pembangunan masih menjadi tantangan bagi setiap negara. Melebarnya gap kesenjangan dan ketimpangan ekonomi. Menurut Byayima (2016) pada tahun 2010 terdapat 388 orang yang memiliki kekayaan setara dengan setengah penduduk dunia. Pada 2015, terdapat 62 orang didunia yang memiliki kekayaan setara dengan setengah penduduk dunia. 

Menurut riset yang dilakukan oleh Oxfam Internasional, pada 2019 terdapat 2.153 milyuner dunia, namun kekayaannya melebihi kekayaan 4,6 miliar orang didunia. 

Pada 2020, terdapat 0.00003% orang super kaya yang kekayaannya setara dengan 60% penduduk dunia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kekayaan semakin terpusat pada segelintir orang saja. 

Ketimpangan ekonomi tidak hanya terjadi pada perorangan saja, namun terjadi juga pada skala antarnegara. Menurut Bank Dunia (2019) sebanyak 150 negara hanya berkontribusi sebesar 15% pada perekonomian dunia dan sisanya sebesar 85% dikuasai oleh 20 negara yang tergabung dalam G-20.

Menurut Chapra (1993) semua negara muslim merupakan negara-negara berkembang. Banyak masalah-masalah yang sering ditemukan dalam negara-negara muslim. 

Masalahan yang umum terjadi di negara muslim ialah ketidakseimbangan ekonomi makro yang diketahui dengan depresiasi nilai tukar mata uang yang berkelanjutan, defisit neraca pembayaran yang besar, pengangguran dan inflasi yang tinggi, depresiasi nilai mata uang yang terus-menerus, besarnya utang yang dimiliki, kesenjangan pendapatan sosial yang menjadi salah satu penyebab utama ketidakstabilan sosial-politik.

Kemiskinan dan Standar Hidup Yang Rendah 

Menurut Sairin (2002) kemajuan teknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan akan membawa kesejahteraan dan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, akan tetapi faktanya hanya sebagian saja yang bisa merasakan kenikmatan kemajuan itu, sebagian lainnya masih tetap dalam bergelimang dengan kehidupan tradisional.

Menurut Chambers (1987) kemiskinan adalah proses interaksi dari beberapa faktor yang muncul akibat dari kondisi ketimpangan, ketidakpastian, ketidakadilan, ketergantungan dalam struktur masyarakat. Lima unsur lain yang menyebabkan kemiskinan yaitu : kerawanan atau kerentanan, ketidakberdayaan, kemiskinan, dan isolasi, kelemahan fisik.

Menurut laporan dari Bank Dunia, jumlah penduduk miskin sekitar 15,27% dari total populasi seluruh dunia. Jika dibandingkan antara negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI)  dengan negara di luar negara OKI, persentase jumlah penduduk miskin di negara yang tergabung dalam OKI sekitar 18,90%, dan di luar negara OKI sekitar 11,60% dari total populasi dunia.

Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun