Mohon tunggu...
ERMIRANDA YASMIR
ERMIRANDA YASMIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Life must go on

Selanjutnya

Tutup

Love

Percintaan di Gen Z: Lebih Pragmatis atau Lebih Realistik?

22 Oktober 2024   19:12 Diperbarui: 29 Oktober 2024   08:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari gini, aplikasi online dating sudah marak digunakan oleh remaja. Rata-rata Gen Z memiliki 3 aplikasi online dating di smartphone mereka. Aplikasi-aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk mencari pacar, tetapi juga sebagai sarana untuk mencari 'selingan' saat bosan melanda. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih terbuka dan fleksibel dalam hubungan romantis. Namun, para ahli juga mengingatkan bahwa fungsi online dating apps tidak semata-mata untuk pacaran, tapi juga untuk mencari kompatibilitas yang lebih luas.

Lebih Ekspresif di Media Sosial

Gen Z jauh lebih ekspresif dan terbuka di media sosial. Mereka tidak segan-segan update foto bareng pacar di feeds Instagram dan story TikTok. Bahasa simpelnya, gaya pacarannya jaman sekarang udah kebarat-baratan banget. Saat lagi sayang-sayangnya, Gen Z nggak segan mengungkapkan perasaannya kepada sang pacar lewat medsos. Sebagian bahkan menjadikan ini sebagai konten pamer biar tetap eksis dan dapet banyak likes di Instagram. Faktor yang dijadikan pertimbangan sudah bukan sekadar muka cakep atau tajir doang; intelektualitas pun masuk akal.

Introspeksi Sebelum Berkencan

Sebagian besar anggota Gen Z ingin meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri lebih baik sebelum mengejar suatu hubungan. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi cara mereka berkencan, membuat banyak orang lebih introspektif tentang apa yang mereka inginkan dari sebuah hubungan. Mereka tidak mau terburu-buru dalam membangun hubungan yang potensial, melainkan ingin pastikan bahwa pasangan mereka cocok dengan tujuan dan nilai-nilai mereka.

Transformasi Konsep Cinta

Generasi Z telah melihat kegagalan banyak hubungan di sekitar mereka, membuat mereka lebih berhati-hati dalam memasuki komitmen serius. Susan Winter, seorang ahli hubungan, menyatakan bahwa pandangan ini memengaruhi bagaimana mereka membangun dan mempertahankan hubungan cinta. Mereka tak hanya memandang cinta sebagai institusi konvensional, tetapi juga sebagai perpaduan dari kebebasan, kemandirian, dan komitmen yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Hubungan yang Beragam

Perkembangan teknologi telah memberikan dampak signifikan dalam cara Generasi Z membangun hubungan. Platform daring seperti Tinder, OKCupid, Coffee Meets Bagel, Bumble, Tantan, Dating, Paktor, Setipe, Badoo, dan masih banyak lagi memungkinkan mereka untuk menjalin hubungan dari jarak jauh dan mengeksplorasi kemitraan dengan individu dari latar belakang yang berbeda. Menurut penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships, platform daring memengaruhi cara generasi muda membangun koneksi emosional dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi dan menentukan apa yang mereka inginkan dalam hubungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun