Mohon tunggu...
ermi nurcholimah
ermi nurcholimah Mohon Tunggu... -

keep smile ✌

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adik yang Tak Diinginkan

1 Maret 2017   11:01 Diperbarui: 1 Maret 2017   11:08 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adik yang Tak di Inginkan

Suatu hari ada sebuah keluarga sederhana yang hidup bahagia yang berawal mereka hanya memiliki seorang anak, dan anak tersebut bernama Arumi. Arumi merasa kesepian karena tak memiliki saudara atau adik. Suatu hari Arumi meminta kepada orang tuanya untuk memberikan seorang adik laki-laki, karena Arumi sangat memnginginkan seorang adik laki-laki. Dia memohon-mohon kepada orang tuanya agar memberikan seorang adik laki-laki kepadanya. Dan orang tuanya meng iya kan kepada Arumi.

Beberapa bulan kemudian ibu Arumi mengandung, yang tak lainnya adalah adik Arumi. Saat kehamilan ibu Arumi berusia 6 bulanan telah di Ronsen untuk melihat keadaan calon adik si Arumi, dan hasilnya mengatakan bahwa keadaan adik nya baik-baik saja dan ternyata hasilnya juga mengatakan bahwa calon adiknya adalah laki-laki. Arumi sangatlah senang mendengar berita dari hasil ronsenannya itu. 

Akhir-akhir ini Arumi sering di rumah dan jarang keluar rumah, pada hal sebelum ibu Arumi mengandung, Arumi sering maen terus dengan kakak-kakaknya dan juga sering di ajak neneknya kesawah buat nemenin saja di sawah. Akan tetapi setelah ibu Arumi mengandung calon adik Arumi, Arumi setiap harinya meluangkan waktunya untuk mendengarkan detak-detak dan gerakan dari perut ibu Arumi. 

Arumi tak sabar menanti keahiran adiknya tersebut. Dan setelah 9 bulan lebih beberapa hari, tiba-tiba ibu Arumi merasakan tendangan-tendangan yang sangat amat keras, dan ibu Arumi merasakan kalau adik Arumi mau lahir. Dan saat itu juga ibu Arumi langsung di bawa ke rumah sakit. Arumi menyusul ibunya setelah beberapa jam kemudian, Arumi menunggu bersama ayah dan neneknya di ruang tunggu. 

Setelah beberapa jam kemudian adik Arumi telah lahir, dan ternyata yang lahir seorang adik perempuan. Arumi langsung sakit demam setelah mendengar bahwa adiknya itu seorang perempuan. Arumi merasa sedih dan terkejut atas mendengar bahwa adiknya perempuan, bukannya laki-laki. Setelah sekian lama menunggu Arumi kecewa dengan kelahiran adiknya tersebut. Ibu dan ayah Arumi juga bingung kenapa kok perempuan bukannya laki-laki, padahal sebelumnya sudah di ronsen kalau hasilnya adalah laki-laki. Tapi yam au gimana lagi, itu semua juga sudah takdir garis ilahi yang tak sesuai dengan hasil ronsenan tersebut. 

Adik Arumi sudah boleh di bawa pulang dan sudah di beri nama. Nama adik Arumi adalah Nuril. Orang tua Arumi merawatnya hingga sampai dewasa akan tetapi Arumi masih sangat kecewa dan belum bisa menerima sepenuhnya atas kenyataan yang sudah terjadi. Arumi sering merenung atas ini semua. Dan tetapi orang tua Arumi tetap menyayangi semua anaak-anaknya tersebut. Arumi memendam rasa kekecewaan itu sampai mereka semua tumbuh dewasa sampai sekarang ini. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun