Mohon tunggu...
ermi nurcholimah
ermi nurcholimah Mohon Tunggu... -

keep smile ✌

Selanjutnya

Tutup

Politik

Moral, Agama, dan Spiritual pada Anak Usia Dini

25 Februari 2017   20:04 Diperbarui: 25 Februari 2017   20:14 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anak usia dini adalah masa dimana anak meniru apa yang dia lihat, moral, spiritualnya terbentuk dari keluarganya. Karena pendidikan pertama kali yang diterima anak adalah dari keluarga. Pembentukan moral anak sangat dipengaruhi oleh keluarga, bagaimana keluarga tersebut bersikap, berbicara. Orangtua menjadi centra dalam hal ini, orangtua sangat berperan besar dalam hal ini, karena orangtua yang selalu bersama dengan anak. 

Sebisa mungkin orangtua harus mengontrol kelakuan dan bicaranya ketika di depan anak, karena anak akan meniru apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar. Baik buruk moral seorang anak tergantung dari pembentukan lingkungan keluarganya, orangtua harus memberikan contoh yang baik untuk anak. Agar anak tidak salah persesi dengan apa yang dia lihat. Ketika anak melihat atau mendengar sesuatu dia tidak akan berfikir dulu untuk menirunya.

Moral anak usia dini masih seperti layaknya moral anak, belum tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuknya. Apa yang mereka lakukan masih harus dengan dampingan dan pengawasan orangtua, dan masih harus dibimbing agar terbentuk moral anak yang baik dan terarah. Anak usia dini masih sangat menyukai hal baru. Mereka sangat suka mencoba hal hal yang baru, dan tanpa mereka ketahui akibat jika mereka melakukan hal tersebut. Disinilah terkadang moral yang buruk terbentuk, suatu hal entah itu baik atau buruk jika sudah tertanam pada pikiran dan hati anak-anak, maka itulah yang akan dilakukan dan akan terbawa hingga dia dewasa.

Maka sangat salah jika anak-anak dibiarkan bermain sendiri tanpa didampingi orangtua, karena ditakutkan jika anak-anak akan salah memilih teman bermain, karena itu juga sangat berpengaruh. Orangtua harus selalu ada untuk anak anak 24 jam untuk memperhatikan perkembangan psikologi dan moralnya. Agar anak tidak salah dalam memilih teman bermain. Teman bermain juga turut serta dalam membentuk kepribadian dan karakter anak. Oleh karena itu orangtua harus tetap menjaga anak dan mendampinginya ketika anak di umah, sekolah, atau lingkungan bermainnya.

Untuk segi religious atau agama seorang anak juga tergantung pada bagaimana orangtua mengajarkan tentang agama, serta bagaimana menerapkannya ketika di rumah, sehingga ketika anak berada di luar si anak akan terbiasa dengan apa yang diajarkan oleh orangtuanya ketika di rumah. Maka anak akan terbiasa untuk disiplin dalam hal agama, dan tidak melupakannya ketika mereka berada di luar rumah. Sehingga sangat perlu untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan keagamaan kepada anak-anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun