Dan tiba-tiba Aku terbangun dari tidurku diatas sebuah Ranjang Bambu disebuah kamar yang biasa menjadi tempat ngilerkuyang atapnya penuh dengan Sarang Laba-laba dan masih terlihat bingung sembari mengucek-ucek mataku untuk mencari kebenaran mengenai apakah semua untaian cerita yang Kulakukan dan Kualami yang berjudulkan Adekku sekaligus bertemu dengan seorang Mahasiswi yang seakan memberikan Embun Pagi untuk dapat menjadi batuloncatanku mengurus Adikku yang begitu kelewatan nakalnya dan ternyata “SEMUA ITU HANYA MIMPI”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!