Mohon tunggu...
ermi nurcholimah
ermi nurcholimah Mohon Tunggu... -

keep smile ✌

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Tua yang Menjadi Teladan bagi Anak-Anaknya

29 November 2016   18:04 Diperbarui: 29 November 2016   18:16 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak merupakan sebuah anugrah terindah yang di berikan oleh Allah kepada orang tua yang melalui perantara seorang wanita, yang sebagaimana wanita tersebut akan menjadi seorang orang tua sekaligus seorang ibunya. Pemberian anugerah ini tentu saja disertai dengan tanggung jawab dalam merawat dan membimbing mereka untuk menjadi manusia yang dimana akan mengenal dirinya dan mengetahui siapa penciptanya. Para orang tua sangatlah penting dalam hal perkembangan akhlak dan karakter anak untuk masa keselanjutannya nanti. Orang tua selalu berharap anaknya akan berkembang menjadi lebih baik dan menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa-bangsanya kelak.

Sebagai orang tua harus memenuhi semua kewajiban dan tanggung jawab yang di berikan oleh Allah untuk merawat dan memberikan bimbingan kepada anugerah tersebut. Sebagai orang tua juga harus mengajar dan membimbing anak-anaknya untuk menuntut ilmu, salah satunya yaitu sekola. Memang benar, sekolah itu merupakan tempat untuk menimba ilmu, tempat menambah pengetahuan, keterampilan, pendidikan, dan tempat awal mulanya menemukan kehidupan bersosialisasi. Sebuah karakter itu pertama kali terbentuk di rumah, karena adanya kewajiban orang tua lah yang membentuk anak berkarakter sejak anak usia dini.

Pengajaran anak itu di ajarkan berawal dari anak masih kecil, dan anak di ajarkan pengajaran yang mudah-mudah terlebih dahulu, seperti pembiasaan yang di ajarkan di rumah. Sebagai orang tua, kita harus mengajarkan pembiasaan-pembiasaan yang baik pada anak-anak kita, semisal orang tua membiasakan anak untuk berbicara dengan sosan santun, masuk atau pun keluar rumah di biasakan mengucapkan salam terlebih dulu, anak di ajarkan juga makan dan minum sambil duduk, anak juga di ajarkan merunduk di saat ada tamu atau melewati orang yang lebih tua dari nya. Dengan cara pembiasaan-pembiasaan seerhana ini lama-lama anak akan tertanam sebuah pembiasaan berkeperilakuan yang baik-baik an sopan santun.

Kita sebagai orang tua juga harus memberikan cermin/contoh yang baik di depan anak-anak kita. Karena sikap dan tingkah laku anak itu merupakan cerminan pola asuh orang tua di rumah. Orang tua merupakan sosok seseorang yang di jadikan panutan selalu di hormati bagi anak-anaknya, dan bukan malah menjadi sosok yang menakutkan dan di takuti seperti hantu. Akan tetapi, orang tua juga hanyalah manusia biasa yang selamanya itu belum tentu benar dan tidak selamanya ucapan maupun tindaakannya itu juga akan selalu benar.

Orang tua juga ingin anaknya menjadi anak yang di idam-idamkan baginya. Akan tetapi orang tua juga harus bias menjadi orang tua yang di idam-idamkan bagi anak-anaknya. Cara menjadi orang tua idaman bagi anaknya, diantaranya meliputi:

A. Bersahatlah dengan anak anda

Jika ingin menjalin ikatan persahabatan dengan anaknya, maka buat lah dia itu nyaman dengan anda, awalnya kasihlah sesuatu yang membuat anak itu nyaman dan sering ajak lah ngobrol sehingga anak itu akaan nyaman dengan kedekatan anda.

B. Cinta dan pendidikan

Mendidik anak tidak akan sukses atau berhasil tanpa adanya kasihsayang terhadap anak yang akan kita beri pendidikan. Anak-anak akan merasakan sebuah kasih sayang dan perhatian melalui sebuah arahan yang mendidik anak, dan anak itu tertarik akan perkataan dan hatinya.

C. Perintah tegas namun tenang

Apa pun sebuah perintah yang di berikan kepada anak usahakan yang tegas dan jangan hanyaa saja kita memberikan ketegasan sajaa kepada anak tersebut, tetapi juga berikan jalan keluar untuk membantunya agar mereka juga bias tenang. Usahaka ketegasan yang di berikan jangan di berikan d depan umum, sebuah ketegasan bukanlah termasuk memarahi anak dengan kekerasan melainkan kita hanya membuat anak kita lebih disiplin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun