Mohon tunggu...
ermi nurcholimah
ermi nurcholimah Mohon Tunggu... -

keep smile ✌

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Meningkatkan Kinerja Memori

16 April 2016   07:37 Diperbarui: 16 April 2016   07:52 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Meningkatkan Kinerja Memori

Pemusatan perhatia kepada stimuli dalam lingkungan akan meningkatkan kecenderungan memori memasuki sistem sensorik dam memasuki STM. Maintenance rehearsal (pengulangan pemeliharaan) akan menjaga informasi tetap didalam STM, dan elaborative rehearsal (pengulangan elaboratif) mendorong informasi dari STM ke LTM. Kita juga telah mengetahui bahwa prinsip kekhasan penyandian (encoding specificity principle) dapat menyebabkan meningkatkan potensi pengambilan memori dari LTM dengan menyediakan isyarat (cue) yang dapat menyediakan akses ke jejak-jejak memori. Penelitian dalam bidang konsolidasi memori telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari tugas-tuga yang memerlukan memori deklaratif (seperti tugas asosiasi berpasangan/paired associate) atau tugas-tugas yang memerlukan memori prosedural (seperti tuga menggambar objek melalui pantulan di kaca/mirror tracing task) menunjukkan peningkatan kinerja memori dalam tugas-tugas tersebut apabila partisipan yang bersangkutan diizinkan tidur selama interval retensi (hasil yang berlawanan didapati jika partisipan diminta terjaga selama interval retensi). Secara khusus fase tidur non-REM (rapid eye movement; gerak horizontzl atau vertikal yang cepat dari seorang mata selama ia tidur,  yang menandakan fase tidur lelap dan seringkali menunjukkan berlangsungnya mimpi) membantu kinerja memori deklaratif dan fase tidur REM membantu kinerja memori prosedural (Plihal & Born, 1997). Sebuah cara lain untuk meningkatkan memori adalah menggunakan teknik-teknik yang dirancang untuk meningkatkan penyandian dan memudahkan pengambilan (retrieval), yang disebut teknik memonik.

Memori Palsu 

Loftus dan Palmer (1974) menemukan bahwa mmemori palsu dapat dibentuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk memori tersebut. Misalnya seperti saat dosen meminta para mahasiswa dikelasnya untuk membaca daftar berikut ini: beristirahat, bersantai, seprai, malam, mendengkur, ranjang, terlelap, bantal, bermimpi, mengorok, terjaga, capek, terbangun, selimut, pulas, menguat, mengantuk. Sekarang, tutuplah buku ini dan tuliskan sebanyak mungkin kata dari daftar yang anda ingat (lakukan!). Akan tetapi para mahasiswa menyimpulkan dan kebanyakan yang di tulis adalah kata-kata Tidur, di karenakan semua itu telah menjelaskan ciri-cirinya orang yang sedang tidur.

Semoga Bermanfaat........... : )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun