Bagi segelintir orang yang tahu kisah sebenarnya, dia adalah contoh nasib orang kecil terseret arus politik yang mempermainkannya tanpa pernah dimengertinya. Mungkin itulah nasibku dan nasibmu besok. Sekali pun hari ini kita merasa mampu berbual-bual soal analisa politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!