Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Runtuhnya Akun Fufufafa di Hadapan Netizen

17 September 2024   06:02 Diperbarui: 17 September 2024   06:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ermansyah R. Hindi - Dokpri

Pekan-pekan ini ada yang heboh di jagat media sosial. Sebab turunnya sampai di tingkat kehebohan dari kabar yang sudah membludak di jagat medsos tentang seorang anak nomor satu di republik, yang diduga sebagai empunya akun Kaukus Fufufafa. Di akun itu tersebar postingan tanpa tarif puluhan juta. Padahal akun itu sudah lama terpendam, mendadak dibongkar oleh netizen. Tidak ayal, netizen sibuk melahap sasaran empuk berupa kata-kata atau tulisan yang "berdansa" di akun medsos sudah menjurus hinaan dan serangan lainnya ke pihak-pihak tertentu.

Akun Kaskus yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka nyaris luput dari sorotan. 

Ah masa sih? Dari mana permulaannya, kita tidak tahu persis? 

Tidak dinanya, cuma netizenlah yang mulai membongkar kedok dan melacak jejak-jejak digital seputar akun. Tidak habis pikir, kata-katanya ternyata saling bertautan antara satu akun dengan akun yang lain.

Sesungguhnya juga netizen membongkar kedoknya sendiri lewat akun Fufufafa karena dua hal. Pertama, netizen seakan tidak pernah tidur dan diam saat kebohongan melanda dan ketidakadilan merajalela di negeri kita. Netizen berkoar-koar di medsos dengan menunjukkan watak "garang" terhadap ketidakberesan aparat negara. 

Kedua, netizen dianggap sebagai netizen yang tidak tahu sopan santun di jagat medsos. Mereka melabrak begitu saja dengan cuitan atau tulisan bernada sindiran nyelekit. Bagaimana netizen yang "benci," benar-benar cinta? Geli bercampur kesal dari netizen karena negeri damai dan sejahtera yang bebas korupsi tak kunjung datang.

Sebaliknya, malah netizen suka misuh-misuh, memaki pihak lain tanpa ampun dan tanpa ramah tamah nyaris setiap hari di medsos, termasuk platform X. Konyolnya, antara satu akun dengan akun berikutnya untuk Fufufafa saling bersahut-sahutan dalam topik panas yang sama di jagat medsos.

Diakui, netizen nampak sulit diinterupsi. Sekali bersuara, ledakan sosial lewat medsos tidak terelakkan.

Tetapi, semuanya itu diharap maklum lantaran netizen adalah tetap netizen. Suara keras netizen lebih hidup daripada orang-orang yang "tiarap" dan cari aman. Wajarlah, netizen sebagai intelijen rakyat.

Lah, mengapa kita tiba-tiba disuruh melupakan gegernya akun Fufufafa gara-gara ada gejala adu domba Prabowo Subianto lawan Gibran Rakabuming? 

Baiklah. Misalkan, orangnya memang tidak meleset, ditambah kejadiannya ketika momen Pemilihan Presiden satu dekade yang lalu. Justeru sepuluh tahun sulit dilupakan apalagi dikatakan belum tentu akun Gibran. Ingin ngeles apalagi Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi dan pihak yang membelanya mati-matian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun