Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Politik Santap Siang

27 Oktober 2023   22:45 Diperbarui: 15 November 2023   15:28 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah bedanya jika yang menjamu dan yang diundang sama-sama orang beken menghadiri acara tertentu. Tentu saja acaranya penting. 

Acara itu sengaja dikemas sedemikian rupa dalam jamuan santap siang. Suasana keakraban pun menyelimuti pertemuan para tokoh kondang di ranah politik. Apalagi banyolan dan cengkerama menghiasi pertemuan tersebut.

Memilih tempat dan waktu yang tepat sesuai latar mengapa mereka bergiat. Kadangkala suatu acara dihelat demi acara keluarga yang dipancing dengan santap siang.

Ada pula santap siang di sela-sela liburan keluarga. Biasalah, santap siang bersama keluarga sembari liburan bersama keluarga. Santap siang saat weekend bersama keluarga sungguh asyik.

Siang yang hangat tidak sepedas sambel di santap siang. Semuanya biasa saja. 

Hanya mungkin santap siang didukung oleh menu makanan seperti buah pir atau buah lainnya, wortel, selada ayam, kue secukupnya hingga susu dan air putih.

Pertemuan berharga karena bukan desain acara berkelas jet set. Cuma komunikasi yang belum terhubung, sehingga kedua belah pihak berjumpa di suatu tempat. Rencana pertemuan antartokoh akhirnya berlangsung secara sederhana. Berbicara di antara mereka juga apa adanya.

Siapa mereka dalam jamuan santap siang? Dimana pertemuan berlangsung? Apa yang mereka bicarakan? Wah, yang pertanyaan terakhir ini mengundang rasa heran. Kepo. Jika perlu orang dibuat melongoh saat membaca berita atau nonton videonya.

Mengikuti berita anyar, mereka adalah sosok yang sudah dinantikan sejak kemarin. Yenny Wahid bertemu dan santap siang bersama dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mbak Yenny nampak bersuah dengan Ketua TPN Arsjad Rasjid, Wakil Ketua TPN Andika Perkasa, dan Ketua Umum Hary Tanoesoedinjo. 

Hadir pula dalam pertemuan tersebut, diantaranya Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Waketum Hanura Benny Ramdhani, dan Juru Bicara PPP Usman Tokan.

Pertemuan antara Yenny Wahid, TPN, dan perwakilan PDI Perjuangan atau partai pengusung Ganjar-Mahfud berlangsung di Hotel Borobudur, Jumat (27/10/2023). 

Diberitakan, di sana sudah siap barisan relawan pendukung Ganjar-Mahfud. Mereka mengenakan atribut dengan kaus bertuliskan Ganjar-Mahfud. Di situlah mereka menegaskan tekad untuk membentuk simpul-simpul kemenangan.

Dalam acara, mereka tidak datang dari acara sebelumnya. Mereka bergerak spontan untuk menentukan pilihan yang terburu-buru. Yenny Wahid masih saja melihat negeri kita dalam keceriaan, tanpa tatapan kosong.

Rupanya, gelak tawa memecah keheningan pertemuan bersejarah. Suatu pertemuan politik. Politik santap siang, yang dipadu dengan obrolan segar dan mengalir.

Pertemuan mereka dalam rangka menentukan dukungan kepada Ganjar-Mahfud. Dari sini, Yenny Wahid maju beberapa langkah ke depan. Satu tujuannya. Itulah inti pertemuannya dengan para tokoh dan partai pengusung.

Dukungan secara sah dan resmi dari Yenny Wahid alias Zannuba Ariffah Chafsoh kepada Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Yenny Wahid dikenal sebagai putri Presiden RI ke-4, Abdurahman Wahid menyatakan dukungan Barisan Kader Gus Dur (Barikade) kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tersebut ramai dan beredar di media dan media sosial. Satu diantaranya di Twitter (X).

Tetapi, pertemuan bersama dengan santap siang dalam suasana santai di tengah ingar-bingar kehidupan merupakan 'ruang suara' antara yang hadir dan yang tidak hadir. Ruang pertemuan dengan jamuan santap siang sebagai penanda teka-teki. 

"Apa yang mereka bicarakan?" Ruang suara bersama berubah dicari tahu apa sebetulnya inti pembicaraannya.

Biasanya juga tempat dan waktu dianggap urusan teknis. Yang anggap substansi adalah target yang mereka ingin capai. Dukungan kepada tokoh yang memiliki hubungan psikologis atau tradisi keilmuan antara para tokoh pertunjukan dan yang memberi dukungan.

Marilah kita simak ujaran Yenny Wahid. "Kami Barisan Kader Gus Dur mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD." Lebih lanjut, Prof Mahfud MD adalah orang yang selama ini dengan kami, beliau ini dan juga kader Gus Dur, kedekatan ini sudah berlangsung lama kedekatan yang terjalin sejak Gus Dur masih ada.

Ada semacam ikatan sosio-politik berbasis tradisi Nahdlatul Ulama (NU) antara Mahfud MD dan Gus Dur. Perjalanan di antara keduanya begitu berkesan.

Yenny Wahid, TPN Ganjar-Mahfud (Sumber gambar: detik.com
Yenny Wahid, TPN Ganjar-Mahfud (Sumber gambar: detik.com

Sampai akhirnya Mahfud MD ditakdirkan untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Sementara, Yenny Wahid tidak punya jurang yang memisahkan kesadaran politik terhadap kehadiran sosok kader NU sekaligus Kader Gus Dur.

Kita ingat tentang Jaringan Gusdurian berarti beririsan dengan Barisan Kader Gus Dur (Barikade) rela mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kita cermat betul melihat mereka sudah melewatkan teka-teki, nada getar, desas-desus, ketegangan hingga nyinyir. 

Ketika suara sumbang menabrak dirinya sendiri. Suara miring pun akhirnya "tidak tersangkut di tenggorokan," kecuali gemanya terjatuh dalam kekosongan.

Jelaslah, kegiatan yang dimaksud bukanlah jamuan santap siang kenegaraan. Santap siang tidak digelar di istana atau tempat-tempat istimewa lainnya. Lagipula, sebagian orang yang hadir di acara itu sudah terbiasa mondar-mandir istana negara saat tidak lagi sebagai petinggi negara.

Baiklah. Gema para kompetitor untuk memperebutkan suara warga Nahdliyin adalah arus dukungan "di balik kulit luar yang tidak verbal dan hambar." Kita mencoba melihat data seputar suara dukungan warga Nahdiyin.

Hasil exit poll yang digawangi oleh Indikator Politik Indonesia dengan data yang menunjukkan 56 persen warga NU yang memilih Jokowi. 

Suara NU menjadi penentu kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019. Suara kemenangan itu terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Data hasil survei yang terdekat di sini bisa ditampilkan. Sebagai data sandingan atau pembanding, berikut hasil surveinya.

Rilis hasil survei Lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) terhadap pilihan warga NU di Jawa Timur (Jatim) setelah deklarasi pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Hasilnya, mayoritas warga NU memilih Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo dan Anies.

Survei tersebut dilakukan tanggal 3-12 September 2023, di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. SRS menemukan suara dukungan warga NU di Jatim masing-masing Prabowo Subianto 41,4 persen, Ganjar Pranowo 34,4 persen, dan Anies Baswedan 13,6 persen.

Dari versi data lainnya. Hasil survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama September 2023, di Jawa Timur.

Warga Nahdliyin nampak lebih cenderung memilih Mahfud MD, yaitu 19,5 persen dan Muhaimin Iskandar sekitar 10,7 persen. Ini berarti ada sekitar 9 persen selisih suara antara Mahfud MD dan Cak Imin.

Ketiga data tersebut menandakan suatu perbandingan untuk tindakan berikutnya bagi TPN, relawan, komunitas, dan partai pengusung. 

Jika bisa disebut, Barikade merupakan komunitas pendukung Ganjar-Mahfud bisa bersama tim, relawan, partai, dan pihak pendukung lainnya untuk merumuskan strategi pemenangan Ganjar-Mahfud. Dari satu strategi ke strategi lainnya yang diperlu diterapkan di antara kondisi "cuaca" yang berubah-ubah.  

Saya kira, bukan hanya warga Nahdliyin, tetapi juga pemilih gamang, pemilih yang belum menentukan pilihan politiknya hingga wong cilik perlu dikelola bersama demi kemenangan Ganjar-Mahfud. 

Jaringan kerja mesti menggaet suara di setiap segmen pemilih secara "nyata dalam nyata." Semuanya tergantung dari ramuan strategi jitu dan ketelitian yang tajam dalam merahi kemenangan. 

Selamat berjuang Mbak Yenny Wahid!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun