Sebelum ‘Outlook Ekonomi Indonesia’ di tahun mendatang, Anda sudah tahu teori mengenai kegiatan ekonomi.Â
Beban dari bobot relasi antara produksi, konsumsi, pertukaran, dan distribusi tidak lagi menjadi suatu gaya berat.
Mau atau tidak, pasar bebas menciptakan hasrat untuk ekonomi. Selain modal, benda-benda melintasi permukaan belanja online, mengetatkan, dan menfleksibelkan kembali mekanisme permintaan dan penawaran komoditas atau barang-barang.Â
Sebuah mekanisme menempatkan relasi antara pembeli dan penjual.
Anda, saya, dan kita semua yang menikmati ponsel atau media sosial tidak lebih dari jenis manusia ekonomi. Ayo, angkat tangan bagi yang belum bersentuhan ekonomi digital!
Nah, kita mulai di sini. Apa itu ‘manusia ekonomi’ (homo oeconomicus)? Manusia ekonomi lebih tepat dikatakan hanya sebuah konsep, bukan teori.Â
Jika ada yang mengatakan tentang homo oeconomicus adalah teori tersendiri sesungguhnya juga merupakan teori yang bukan teori. Homo oeconomicus adalah bagian dari diskursus teoritis tentang ekonomi.
Produksi, Konsumsi, dan Distribusi
Katakanlah, jika kita membicarakan tentang uang, modal, perdagangan, produ
ksi, konsumsi, distribusi, pasar, upah, laba, sewa, permintaan dan penawaran, tenaga kerja, efisiensi, inflasi, defisit hingga sistem keuangan internasional tidak lebih dari teori ekonomi.ÂKita mungkin bisa mengatakan, bahwa homo oeconomicus adalah ekonomi kreatif, tenaga kerja produktif, pasar kompetitif atau produktivitas.Â
Homo oeconomicus masih mencari bentuk menurut ilmu ekonomi.