Permasalahannya, tersediakah dan validkah data kemiskinan yang dimutakhirkan guna mendukung pencapaian target? Berapa banyak rumah tangga miskin yang sudah keluar dari indikator kemiskinan?Â
Ketegasan dari pengambil kebijakan juga diperlukan. Semakin sering ke lapangan untuk memantau program, makin banyak permasalahan kemiskinan. Ini baru soal data.Â
Bagi yang ingin kepo habis soal kemiskinan nyerempetnya dimana? Jika ditelisik, kemiskinan terjalin kelindang dengan ketimpangan dan kekuatan oligarki di Indonesia, yang telah berlangsung puluhan tahun lamanya.
Ada yang seru soal kemiskinan ini dan itu. Ujung-ujungnya juga lari ke data. Saya ingin cerita sedikit.
Beberapa bulan lalu, ponsel saya tiba-tiba berdering. Muncul nomor tanpa nama. Saya sementara di atas kendaraan saat ponsel berulang kali berbunyi. Jadinya penasaran.Â
Saya terima telpon dari seorang yang tidak saya kenal. Halo dengan siapa saya bicara? Dia menyahut. Saya pak dari pers anu (lupa namanya, siapa ya?). Awak pers melanjutkan pembicaraan.
Awak media online itu melanjutkan pembicara via ponsel. Saya sudah bicara dengan bapak Sekretaris Daerah soal kemiskinan, ujarnya. Sudah bicara dengan Kepala Bidang blablabla. Katanya, awak media itu mendengar informasi agar diarahkan ke saya.Â
Boleh saya mengajukan beberapa pertanyaan pada bapak, pinta awak media bernada izin.
Silahkan, jawabku seadanya pada awak media. Berapa persentase penduduk miskin di kabupaten blablabla?Â
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi anu tahun sekian (maaf tidak menyebutkan daerah atau  ruang dan waktunya), persentase penduduk kabupaten anu sebesar blablabla persen tahun sekian. Masih di posisi buritan alias buntut dari sekian kabupaten dan kota.Â