Kontinuitas alam tidak selamanya terjalin pada titik koordinat sejauh ia didesakkan jaringan ekologinya pada biodiversitas, sekalipun mereka merupakan kesatuan sistem.Â
Karena itu, semua bergerak pada garis dan permukaan masing-masing spesies. Kekuatan alam dengan mekanisme yang dimilikinya tidak dapat diremeh-temehkan, yang membuat ekosistem apalagi biodiversitas lebih kecil darinya nampak juga melebihi individu dalam ragam spesies.
Itulah sebabnya, salah satu yang rencana planet kita paling penting adalah model perjuangan biodiversitas. Memang, ada satu penggabungan kontinuitas setelah perhitungan cermat atas suatu penampakan wujud spesies.Â
Tetapi, keberlangsungan bumi sekaligus tantangan lingkungan hidup yang kita hadapi sekarang.Â
Tantangan lingkungan hidup atau biodiversitas bukanlah karena gen atau spesies saling membayangi dengan spesies dan kelompok lainnya. Justeru jalinan ekologis dan biodiversitas menjadikan tatanan dan spesies apa pentingnya kita saling berbicara dan saling bersentuhan penduduk bumi dengan sistem alam.
Sama halnya dengan satu pertanyaan tentang ritual perayaan lingkungan hidup. Untuk apa?Â
Melindungi lingkungan hidup dari kematian atau dari kepunahan berarti pelindungan manusia sebagai spesies yang bisa melangsungkan kehidupannya tidak lebih hukum alam.Â
Lebih jauh dari itu, kehadiran biodiversitas sebagai model atau instrumen bagi pemeliharaan lingkungan hidup tidak bergantung pada postulat tertentu.
Sebuah sistem alam atau lingkungan hidup yang didambakan dengan cara menggaungkan dan memperluas pelestarian melalui isu global. Selanjutnya, terdapat kesesuaian antara diskursus dan tindakan. Spesies dan tatanan tidak dapat dihubungkan dengan kontinuitas alam sejauh masa diskontinuitas lingkungan hidup dikosongkan oleh struktur dan karakter dirinya ditandai tumbuh-tumbuhan dan binatang melalui kekuatan jaringan ekologis pada pergeseran iklim yang dramatis.
Sebelum penemuan spesies baru, jutaan spesies menghadapi kepunahan akan memutar balik seluruh kontemplasi manusia yang panjang dan mubazir.Â
Sementara, kepedulian secara langsung pada alam tanpa dibebani oleh perbedaan atau identitas dengan keanekaragaman spesies burung dan anggrek, dalam tumbuh-tumbuhan, kupu-kupu, ampibi, dan ikan air tawar.Â