Karena itu, kebutuhan tenaga kerja melalui multi sektor produksi dan industri manufaktur akan terwujud jika terjalin dengan pergerakan ekspor bahan jadi dengan segala nilai tambah yang dimilikinya.
Begitu pula tanda-tanda booming minerba ke depan. Pemerintah telah membaca sinyal dibalik peta tentang arah pengembangan komoditas minerba.
Negeri ini akan disanjung setelah digugat oleh WTO. Tetapi, ketika negara mengambil kebijakan deregulasi pelarangan ekspor biji nikel, minyak sawit, dan lain-lain, maka yang muncul adalah ruang yang lebih luas. Ia sama mengalirnya hasrat untuk ekspor bahan jadi.
Dulu, kita kendor gegara kehilangan momentum bonanza minyak. Kita percaya, bahan jadi minerba menyimpang mistikasi. Kekayaan minerba sebagai anugerah dipuja sekaligus negara menyulapnya menjadi barang jadi yang diyakini memiliki nilai surplus. Untuk siapa?
Siapa lagi kalau bukan untuk kesejahteraan bersama.
Kini, ada suatu tanda kegairahan kembali gegara harga komoditas minerba akan menanjak, naik seirama booming saat mendatang. Begitulah harapan kita.