Karena itu, 11 September menandai tanggal, menandai peristiwa paling penting agak sulit dilupakan.
Tatkala peristiwa paling penting begitu dahsyat dan bergema lebih dari satu generasi, melintasi satu zaman dan peristiwa pengetahuan.
Disitulah ia menandai peristiwa paling membekas dan berdampak paling menghentak dari apa yang paling dirasakan secara nyata.
Menjadi guratan peristiwa yang sesungguhnya merebut tandanya kembali yang nyaris hilang dari peristiwa besar lainnya.
Penulis tidak mengatakan harus merasakan, memikirkan dan melihat secara langsung di hadapan peristiwa besar.Â
Penulis juga tidak mengatakan "berdampak langsung" atau "merenggut langsung perasaan" sebagai peristiwa besar dan paling nyata.
Sesuatu di Balik Diskursus
Apapun diskursus yang kita bangun diantara puing-puing sejarah ilmu pengetahuan modern, ia tidak menandai sejarah lagi.Â
Memberi jejak-jejak bagi masa depan kita. "Aku tidak mengandai-andai tanggal sejarah, aku tidak membayangkan sosok monster pikiranku sendiri."Â
Tetapi, "Aku berlari dari satu bayangan ke bayangan lainnya hingga aku menemukan diriku di tengah kata-kata."
Atau proposisi Cartesian yang tidak dikalkulasi sebelumnya: "Aku tidak merasakan serangan teroris 11 September 2001," "Aku ada karena berhasrat untuk membunuh,""Anda ada karena Anda mendanai teroris."Â