Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bersama atau Tanpa Tingkatan Nol?

24 September 2022   07:55 Diperbarui: 17 Oktober 2022   10:30 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : myzerodegree.com

Pencapaian hidup pada tingkat ketenangan melibatkan tingkatan nol dari kepicikan berpikir dan kejahatan lain.

Tetapi, tingkatan nol dalam tanda-tanda kehidupan bukanlah permasalahan tentang ruang tanpa bobot.

Simulasi merupakan ambang batas tanpa bobot yang bisa disusun, dibagi ulang, dan dipastikan keberadaannya dimulai dari tingkatan nol.

Michel Foucault (1972 : 124) melihat proses pemerosotan kehidupan melibatkan tingkatan nol hingga tidak ada lagi kebersisaan ingatan yang dapat diterapkan.

Misalnya, penggunaan seperangkat masker untuk memperoleh tubuh yang terlindungi diri seseorang dari bahaya pandemi. Hidung dan mulut di sekitar wajah terkurung dalam lingkaran dunia perseptual, tempat dimana jejak dan tanda efektifitas alat perlindungan diri.

Meskipun orang-orang berbicara tentang mekanisme simulasi hingga terselipkan dalam mode kehidupan, tetapi mereka tetap tidak berharap jika pembebanan eksistensial memerlukan simpul-simpul yang menyebar ke berbagai arah.

Simpul-simpul apa yang disebut 'produk tidak terpikirkan' sebelumnya, yaitu hasrat untuk bebas dari bayangan gelap yang tersembunyi di balik simpul-simpul sebelumnya.

Pembebasan hasrat dari belokan-belokan pembatasan sosial di bawah tanda dan jejak yang saling berlawanan arah. Sedikit memberi bekas hari ini, makin banyak esok harinya, dari esok kembali berkurang dan menghilang di hari berikutnya.

Dari tanda zaman didandani bentuk dan gaya perlindungan diri berada dalam keterbalikan, dalam ujaran tentang pergumulan yang berbeda perlahan-lahan kecurigaan mulai berkurang terhadap kontrol dan pembatasan diri.

Apa jadinya kontrol dan pembatasan tubuh individual bukan lagi tubuh? Kekuatan penampilan tubuh dikuatkan dengan hasrat untuk bebas dari tembok ekspresi di balik benda-benda yang kasat mata.

Akhirnya, saat kecurigaan berangsur mulai berkurang, keterlibatan eksistensi kolektif dan individual yang lugu ditukarkan dengan hasrat untuk bebas nampaknya kekuatan penampilan tubuh yang diketatkan kontrol dan pengawasan padanya juga mulai dilepaskan satu demi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun