Mohon tunggu...
Ermana Sari
Ermana Sari Mohon Tunggu... Editor - Owner Nasarifood

Alumni UIN Imam Bonjol Padang - " Menulis adalah Ketenangan dan kedamaian "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bullying

7 Agustus 2023   14:03 Diperbarui: 7 Agustus 2023   14:15 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tertawa di balik tangis yang menjerit

Luka yang terus di pahat

Sayatan demi sayatan tak kunjung sembuh

Sekian dalam mengalir kepedihan

Hati bergetar tak kunjung tenang

Semua tampak jelas 

Terbayang kepedihan yang tiada dusta

Menginjak injak jiwa yang tertidur rapuh

Diam terus dimusnahkan dengan senjata tajam tak bertulang

Pahit untuk memberontak 

Bangkit semua akan tewas ditangan

Darah mencucur disetiap sudut pilu

Semua bisa dibinasakan 

Tapi hati kecil selalu berkata sabar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun