Hai... Tuan..
Hai..Nona..
Merintis sakit jiwa yang bergejolak
Mendayu-dayu hati yang retak
Menatap di kejauhan sana
Pilu yang terus kau lempar
Sembunyi diujung semak belukar
Menerjang badai kegelisahan
Mencari secuil bahagia yang dusta
Rela menyayat hati yang utuh
Kau buang senyum ikhlas diraut wajah yang tulus
Hanya untuk mencari kaca yang retakÂ
Tak kau sadari penyesalan yang akan kau dapat
Sungguh malang...
Nasib mu Tuan...Nona..
Masihkah kau punya ke elokan Hati ?
Apakah sudah penuh tertutupi tirai kegelapan ?
Tak bedaya bila semua terjadi..
Hidup raib dengan penyakit ulah sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H