Mohon tunggu...
Erma Suyatni
Erma Suyatni Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Palangka Raya

nonton, musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Penerapan Metode Cost Plus Pricing dalam Penetapan Harga Jual: Studi Kasus Kedai Komunitas

29 Mei 2024   12:07 Diperbarui: 29 Mei 2024   12:23 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Untuk bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, harga pokok produksi sangat penting. Biaya suatu produk yang diproduksi dalam periode akuntansi tertentu pada dasarnya ditampilkan oleh harga pokok produksi. Mulyadi (2010) menegaskan bahwa komponen kunci dalam mengevaluasi kinerja (keberhasilan) perusahaan dagang dan manufaktur adalah harga pokok produk yang dihasilkan. Harga pokok produk yang dihasilkan dan ukuran keberhasilan usaha, seperti laba bersih atau laba kotor, berkorelasi erat (Tongkad, Bokiu, dan Lukum, t.t.).

Penentuan harga jual memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk terus beroperasi. Harga jual yang ditawarkan perusahaan harus tepat jika terlalu tinggi, pelanggan mungkin akan mempertimbangkan kembali dan memilih untuk berbisnis dengan orang lain. Sebaliknya jika harga yang ditawarkan perusahaan terlalu rendah, perusahaan tidak akan dapat menutupi pengeluarannya dan bahkan mungkin menderita kerugian. Salah satu teknik untuk mengetahui harga barang atau jasa yang akan dijual adalah penetapan harga cost-plus. Teknik yang dikenal sebagai "cost plus pricing method" menetapkan harga jual dengan menambahkan keuntungan yang diantisipasi di atas total biaya produksi dan pemasaran produk di masa depan (Kondoy, Ilat, dan Pontoh 2015).

Berikut hasil analisis dari data UMKM Kedai Komunitas, Jl. Bukit Keminting no.15, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kode Pos 74874. Melakukan perhitungan penetapan harga jual menggunakan metode cost plus pricing, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Harga jual = Biaya total + Margin laba

Biaya Bahan Baku

Rp. 3.364.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rp. 1.050.000 / 3 orang

Biaya Overhead Pabrik

Rp. 972.000

Penyelesaian:

Total biaya

= BBB + BTKL + BOP

= Rp. 3.364.000 + Rp. 3.150.000 + Rp. 972.000

= Rp. 7.486.000

Margin

= 50% x Rp. 7.486.000

=Rp. 3.743.000

Harga jual total

= Biaya total + Margin

= Rp. 7.486.000 + Rp. 3.743.000

= Rp. 11. 229.000

Penghasilan per hari

= Rp. 11. 229.000 / 1 bulan

= 374.300 per hari

Perhitungan harga jual menggunakan metode cost plus pricing memberikan Kedai Komunitas panduan jelas tentang penetapan harga yang mencakup semua biaya produksi dan memberikan margin laba yang diinginkan. Metode ini membantu UMKM memastikan bahwa harga jual tidak hanya menutup biaya produksi tetapi juga memberikan keuntungan yang wajar. Dengan pemahaman yang tepat tentang HPP, UMKM dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan biaya dan strategi penetapan harga, sehingga mendorong keberhasilan bisnis dalam jangka panjang.

Daftar Pustaka 

Kondoy, Irvana Marina, Ventje Ilat, dan Winston Pontoh. 2015. "Penerapan Cost Plus Pricing Dalam Keputusan Penetapan Harga Jual Untuk Pesanan Khusus Pada Ud. Dewa Bakery Manado" 15 (03).

Tongkad, Sri Cicindra, Zulkifli Bokiu, dan Amir Lukum. t.t. "Penentuan Harga Jual menggunakan Metode Cost Plus Pricing dengan Pendekatan Full Costing pada Keripik Pisuke Kota Gorotalo."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun