Mohon tunggu...
Erlyn pramesti
Erlyn pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Sebagai mahasiswa Kedokteran Hewan di Universitas Airlangga, saya merasa bangga sekaligus tertantang untuk mendalami ilmu yang menghubungkan kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan. Yang membuat perjalanan ini istimewa adalah kesadaran bahwa profesi ini bukan hanya tentang menyembuhkan, tetapi juga tentang memahami makhluk hidup lain yang berbagi dunia dengan kita. Saya tertarik pada isu konservasi dan kesejahteraan satwa, terutama dalam konteks satwa liar, karena saya percaya bahwa dokter hewan memiliki peran kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Ada kalanya tantangan terasa berat, tetapi semangat belajar dan dukungan dari teman-teman serta dosen membuat saya terus maju. Saya berharap, melalui ilmu dan dedikasi ini, saya bisa berkontribusi pada kesehatan hewan dan masyarakat, sekaligus menjadi bagian dari solusi bagi tantangan global seperti zoonosis dan perubahan iklim.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjadi Dokter Hewan, Antara Tanggung Jawab, Dedikasi, dan Tantagan Global

27 Desember 2024   13:03 Diperbarui: 27 Desember 2024   13:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Profesi dokter hewan adalah salah satu profesi yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, kesehatan manusia, dan kesejahteraan hewan. Dengan slogan "Manusya Mriga Satwa Sewaka" yang memiliki arti "Mengabdi Untuk Kesejahteraan Manusia Melalui Dunia Hewan". Namun, di balik seragam putih dan stetoskop yang terlihat elegan, ada tanggung jawab besar yang harus dipikul, dedikasi yang tiada henti, dan tantangan global yang semakin kompleks. Dunia modern memberikan peluang sekaligus hambatan bagi para dokter hewan untuk menjalankan tugas mereka dengan optimal.

Tanggung jawab seorang dokter hewan melampaui sekadar mengobati hewan yang sakit. Mereka juga berperan dalam mencegah penyebaran penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Dalam era globalisasi dan perubahan iklim yang cepat, risiko munculnya penyakit baru semakin tinggi. Dokter hewan berada di garis depan dalam pengawasan kesehatan hewan untuk mencegah pandemi global, seperti yang kita saksikan dalam kasus flu burung dan COVID-19 yang diduga berasal dari interaksi manusia dengan hewan liar. Selain itu, mereka terlibat dalam pengawasan keamanan pangan, memastikan bahwa produk hewani yang dikonsumsi manusia bebas dari patogen yang berbahaya. Hal ini menjadi semakin penting karena populasi manusia yang terus bertambah meningkatkan permintaan terhadap produk hewani, yang memerlukan standar kesehatan dan kesejahteraan hewan yang lebih baik.

Dedikasi adalah elemen kunci dalam profesi ini. Seorang dokter hewan tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan ilmiah yang mendalam, tetapi juga empati dan kesabaran yang luar biasa. Dalam praktiknya, mereka menghadapi berbagai situasi yang membutuhkan keputusan cepat dan tepat, sering kali di bawah tekanan emosional. Tidak jarang mereka harus bekerja berjam-jam tanpa kenal lelah demi menyelamatkan nyawa seekor hewan atau mengendalikan wabah penyakit. Dedikasi ini juga terlihat dalam upaya mereka mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesejahteraan hewan dan perlindungan lingkungan. Di daerah-daerah terpencil, dokter hewan sering kali menjadi satu-satunya sumber bantuan medis bagi hewan ternak yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat.

Namun, tanggung jawab besar ini sering kali tidak seimbang dengan penghargaan yang diterima. Di banyak negara, dokter hewan masih sering dianggap sebagai profesi "kelas dua" dibandingkan dengan dokter manusia. Padahal, peran mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat tidak kalah penting. Selain itu, dokter hewan sering kali menghadapi tekanan finansial karena biaya pendidikan yang tinggi dan pendapatan yang belum sebanding dengan kerja keras mereka. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan harus mendanai sendiri peralatan medis dan obat-obatan yang digunakan untuk merawat hewan-hewan yang ditelantarkan atau yang pemiliknya tidak mampu membayar. Ini mencerminkan ketimpangan sistemik yang harus segera diperbaiki agar profesi ini dapat berkembang secara berkelanjutan.

Tantangan global lainnya adalah eksploitasi satwa liar dan perusakan habitat alami. Dalam banyak kasus, dokter hewan harus turun tangan untuk merawat satwa liar yang terluka akibat perburuan ilegal atau aktivitas manusia lainnya. Mereka juga berperan dalam program konservasi untuk menjaga kelangsungan spesies yang terancam punah. Hal ini menuntut kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal. Di sinilah dokter hewan menunjukkan perannya sebagai agen perubahan, mengadvokasi kebijakan yang lebih baik untuk perlindungan satwa liar dan lingkungan. Keterlibatan mereka dalam penelitian untuk memahami perilaku dan kesehatan satwa liar juga berkontribusi pada ilmu pengetahuan global, membuka peluang untuk solusi inovatif dalam mengatasi krisis biodiversitas.

Selain aspek lingkungan, dokter hewan juga berperan penting dalam isu kesejahteraan hewan di industri peternakan. Mereka dituntut untuk memastikan bahwa hewan ternak diperlakukan secara etis dan sesuai dengan standar kesejahteraan hewan yang berlaku. Dalam industri yang semakin tertekan untuk memenuhi permintaan global akan produk hewani, dokter hewan sering kali menjadi suara yang membela hak-hak hewan yang rentan terhadap eksploitasi. Hal ini mencakup berbagai upaya, mulai dari pemberian edukasi kepada peternak tentang praktik terbaik hingga pengawasan regulasi yang ketat untuk mencegah praktik yang merugikan hewan.

Meskipun demikian, profesi ini membawa banyak kepuasan batin. Bagi banyak dokter hewan, melihat seekor hewan pulih dari penyakit atau cedera adalah kebahagiaan tersendiri. Kontribusi mereka dalam menjaga keseimbangan antara manusia, hewan, dan lingkungan adalah warisan yang tidak ternilai harganya. Mereka juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan dan lingkungan, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya harmoni alam. Kesadaran ini penting untuk mendorong perubahan perilaku kolektif menuju dunia yang lebih berkelanjutan.

Dengan segala tanggung jawab, dedikasi, dan tantangan yang ada, menjadi dokter hewan adalah panggilan jiwa yang hanya dapat dijawab oleh mereka yang memiliki cinta mendalam terhadap hewan dan komitmen untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Profesi ini mungkin tidak selalu mendapatkan penghargaan yang layak, tetapi pengaruhnya terhadap kesejahteraan global tidak dapat disangkal. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, dokter hewan adalah penjaga yang tak tergantikan dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam. Tugas mereka tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga menyentuh berbagai aspek kehidupan yang saling terkait, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga kelestarian bumi kita. Dengan dedikasi dan kerja sama yang terus ditingkatkan, dokter hewan mampu menjadi garda terdepan dalam menciptakan dunia yang lebih sehat, seimbang, dan penuh kasih.

Hickson, L. (n.d.). The role of veterinary services in animal health. Global Science Research Journals. Retrieved from https://www.globalscienceresearchjournals.org/articles/the-role-of-veterinary-services-in-animal-health-87880.html

Ladewig, J. (2008). The role of the veterinarian in animal welfare. Acta Veterinaria Scandinavica, 50(Suppl 1), S5. https://doi.org/10.1186/1751-0147-50-S1-S5

Purdue University College of Veterinary Medicine. (2020). One Welfare: Recognizing the interconnectedness of animal welfare, human well-being, and the environment. Retrieved from https://vet.purdue.edu/CAWS/files/documents/OneWelfare.2020-01

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun