Mohon tunggu...
Reinard L. Meo
Reinard L. Meo Mohon Tunggu... Freelencer dan relawan sosial -

Pemuda baik-baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui, Sebelum Mengirim Tulisan ke Media Massa

25 Januari 2019   01:10 Diperbarui: 6 Juli 2021   10:38 9296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hal yang Perlu Anda Ketahui, Sebelum Mengirim Tulisan ke Media Massa (Sumber gambar: ellenconny.com)

"Kali ini, saya ingin sedikit berbagi pengalaman dengan para penulis, tepatnya penulis pemula."

Halloo, Kawan-kawan Kompasianers dan pembaca pada umumnya. Apa kabar? Sekiranya kita semua sedang dalam keadaan yang mantap, keren, dan siap tempur, di tengah kepungan hoaks dan masih banyak perkara lumrah lainnya dalam hidup yang fana ini.

Apakah saya sudah terlihat sebagai (semacam) kepala desa yang memulai pidatonya? Hehehe...

Well, apa yang Anda hadapi ini, tepatnya baca sih, adalah bukan sebuah catatan jurnalistik yang serius. Judulnya berlebihan dan sok-sok formal yah? Ckckckckck.. Yang sedang Anda pelototi sambil mulai mual ini adalah sebuah sharing -- karena curhat kedengarannya terlalu cengeng dan rada-rada melankolis gitu. Eaaaa...

Kita mulai saja. Pengantar yang membosankan, bagi saya, adalah ciri pertama tulisan yang buruk, karena judul sudah diselamatkan oleh nasihat bijak itu: don't judge a book by its cover. Padahal kalau cover-nya buruk, judge aja, beli pakai uang gue, kan?

Baca juga : Diskusi TMW: Bentuk Baru Media Massa

Ughhhh, mulai panjang lagi.

Baik. Sudah kita ketahui bersama, makin hari, makin banyak media yang bermunculan. Di musim-musim politik macam kini, yang kita sebut media partisan itu memang munculnya tak tanggung-tanggung, meski selepas itu hilang ke entah. 

Penulis-penulis pun terus lahir: penulis lama atau tua yang kembali menulis, atau penulis-penulis pemula yang merasa, "Wahh, jadi penulis itu keren!", meski nggak juga sih. Iya kan?

Kali ini, saya ingin sedikit berbagi pengalaman dengan para penulis, tepatnya penulis pemula. Sebab, siapalah saya sampai-sampai harus melakukan ini terhadap penulis-penulis senior dengan jam terbang di atas rata-rata? Juga bukan untuk para pengelola media, sebab, saya yakin: you bikin media, artinya you sudah oke!

Dear, Kawan-kawan penulis yang ingin menulis di media massa.

Kalau alur selanjutnya sudah bisa Anda tebak, tinggalkan apa yang sedang Anda baca ini. Tak perlu buang-buang waktu. Kalau belum, mari kita teruskan.

Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui, sebelum mengirim tulisan ke media massa. Saya bagi dalam beberapa poin.

Baca juga :Efek Dunning-Kruger: Media Massa dan Covid-19

Pertama - media massa dimaksud tentu: media cetak dan media online. Lebih khusus lagi, media cetak itu koran dan majalah, media online itu jelas yang bukan blog, yang bukan seperti Kompasiana, Quareta, dan sejenisnya. 

Katakan, media online itu seperti HorizonDipantara.com, Basabasi.co, Mojok.co, IndoProgress.com, Voxpop.id, atau Berdikarionline.com. Bedanya apa sih? Cieeee... kepo ciee... Cari tahu sendiri yah. Wkwkwkwk....

Kedua - hal ini penting, dan selalu jadi jawaban pertama ketika saya ditanyai, "Bung, saya ada bikin tulisan. Bagaimana eee caranya kirim ke koran Flores Pos?" Jawabannya: pelajari konten media yang kepadanya Anda ingin mengirim tulisan. 

Pelajari konten itu penting karena: (a) majalah sastra atau majalah yang fokus pada tema budaya, jelas tidak akan memuat tulisan you yang judulnya kira-kira: Quo Vadis, Dana Desa?

Jelas salah kamar, dan meminta Tuhan untuk intervensi pemilik media pun, tulisan Anda itu tetap tidak akan dimuat! Yang kesulitan mengakses atau tidak berlangganan koran atau majalah tematis, langkah ini bisa diterapkan pula pada media online. Pelajari konten apa saja yang disediakan media itu, pelajari, dan mulailah menulis sesuai rubrik yang disiapkan.

Ketiga - masih dalam kaitannya dengan poin 2, semua media, pasti (b) punya kolom atau bagian khusus yang melampirkan syarat-syarat dan cara mengirim tulisan. Langsung saya ingatkan: bila Anda bertemu media yang tidak jelas susunan redaksinya plus tidak punya penjelasan tentang bagaimana dan ke mana mengirim tulisan, buang jauh-jauh media itu!!! 

Baca juga : Pemanfaatan Media Massa Terhadap Budaya Populer (Korean Wave)

Bagaimana mungkin, Anda akan tetap masuk ke dalam rumah yang tidak punya penghuni dan tidak punya pintu-jendela? Beberapa media online, saya perhatikan ada yang seperti ini, media-media pengejar klik, pencari sesuap nasi yang menyedihkan itu.

Nah, baca baik-baik apa yang terlampir sebagai syarat dan cara mengirim tulisan. Kalau opini diminta 1.000 kata doang, yah you taati dong, kecuali memang diancang untuk diterbitkan dalam 2 atau lebih bagian. Itu pun, you jelaskan yah, dalam pengirimannya. 

Syukur kalau pengelola media sanggupi. Kalau tidak, yah sudah, taati saja yang diminta, kita ini penulis yang sedang mencoba peruntungan. Kalau diminta dikemas dalam format word, jelas you salah kalau kirim dalam format pdf. Eh, tapi tak mungkin la ya, masa sebegitunya sekali saya ini. Hehehe....

Juga, ada media yang langsung menyebut berapa honor yang akan diterima tiap jenis tulisan yang lolos, ada pula yang jujur katakan bahwa penulis tidak diberi honor, tidak diberi honor tapi dijanjikan akan dipromosi seluas-luasnya, atau tidak diberi honor dengan harapan, 

"Doakan yah, semoga suatu saat para kontributor diberi 'ucapan terima kasih', sebab kami sadar, tidak ada yang gratis untuk kerja-kerja macam ini". Anda tinggal pilih: mau langsung yang ada duitnya, atau mau menulis saja dan honor itu urusan kemudian.

Keempat - masih lanjut dari poin 3. Baca baik-baik, apa yang harus dibuat dalam mengirim tulisan. Umumnya, via email media bersangkutan. Basabasi.co, misalnya, minta untuk hanya menulis jenis tulisan pada Subject email dan membiarkan badan email dalam keadaan kosong. Sejauh saya ketahui, hanya Basabasi.co yang demikian. 

You taati dong, sebab kalau menulis sesuatu di badan email, jelas you sudah salah sejak langkah kedua.

Sedangkan Kompas dan beberapa media online yang saya sebutkan di muka (selain Basabasi.co), itu badan emailnya bisa diisi. Eh, coba cek lagi, jangan sampai saya salah.

Kelima - poin ini saya kira serius dan perlu kita perhatikan dengan saksama. Cara mengirim tulisan via email ke semua media massa (selain Basabasi.co). (a) From: ... email Anda, (b) To: .... email yang Anda tuju, bisa 2 atau lebih sebagaimana disediakan oleh media bersangkutan, (c) Subject: ..... jenis dan judul tulisan Anda, dan (d) Compose email: ...... 

(ini yang saya maksudkan dengan badan email, maaf kalau saya salah) sapalah para pengelola media, berilah gambaran isi tulisan Anda, sampaikan harapan, dan ucaplah terima kasih. Soal attach file dan lain-lain, tak perlu diuraikan yah, jelas sudah diketahui.

Sekali lagi, ini untuk penulis pemula loh. Mungkin pengelola media tidak butuhkan semua itu, tapi ingat: respect adalah yang paling utama. Menulis itu juga soal etos profesional. Sapa mereka dengan hangat, mereka juga manusia yang saya pikir gembira bila mendapat sapaan. 

Gambaran isi: informatif dan provokatif. Tidak perlu memindahkan semua isi tulisan ke badan email, Gaessss. Yakinkan mereka bahwa tulisanmu layak dimuat, sembari berharap, kita serahkan semuanya ke dalam tangan Yang Kuasa, eh salah, ke tangan redaksi. 

Tutup dengan cantik, setelah buka dengan hangat: terima kasih, salam. Soal kemudian tidak ada email balasan, lebih-lebih yang tidak beri batas waktu, yah sudah, semoga pengelola media macam itu sempat baca ini.

Saya kasih contoh langsung yah. Maaf, kalau sebetulnya semua sudah jelas.

screenshot-20190125-020720-1-5c4a0057c112fe66b11c44b2.jpg
screenshot-20190125-020720-1-5c4a0057c112fe66b11c44b2.jpg
Tulisan saya ini, kemudian dimuat di IndoProgress, setelah hampir 4 tahun saya coba mengirim tulisan ke Media Pemikiran Progresif ini. Terlepas dari soal isi, yang mana mungkin saya sudah lebih baik dari sebelumnya.

Coba renung-renung kembali, barangkali selama ini Anda lalai, Anda lupa, tulisan Anda bagus, tapi tak kunjung dimuat. Coba perhatikan kembali. Coba lihat-lihat lagi. 

Bayangkan, berapa jumlah tulisan yang masuk ke meja redaksi Mojok.co dalam sehari? Barangkali dengan membaca sapaan Anda yang hangat, gambaran isi yang wouuwww, dan penutup yang tampan, tulisan Anda akhirnya dimuat. Sekali lagi: isinya juga harus mantap lo ya. Isi. Isi!

Keenam - terakhir, bila Anda beriman, berdoalah. Hahahahahaha........... Bila tak kunjung dimuat, jadilah pembaca yang kece. Baca sebanyak-banyaknya, menulislah seperlunya (ini prinsip pribadi saya, tak wajib ditiru). 

Jadi penulis apalagi berhasil tembus media massa itu tidak akan buat Anda mendadak keren, malah akan menjebak Anda dalam kamar gelap: Andalah yang paling hebat, yang tidak menulis itu Anda kata-katai, sambil bawa-bawa nama 'Literasi'. Wkwkwkwkwk........

Sekian,

salam dari Bajawa - Flores,

Reinard L. Meo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun