Mohon tunggu...
Humaniora

Saya Bukan Pecinta Ahok

3 Februari 2017   22:04 Diperbarui: 3 Februari 2017   22:09 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lakon Ahok dari awal hingga saat ini sedikit demi sedikit membosankan saya. Sensifitas meningkat. Menulis di Kompasiana tidak terlalu menggairahkan. Seakan anak kecil ditakut takuti ada polisi. Tulisan di Kompasiana sangat cukup informatif untuk tidak nonton televisi. Semuanya berpendapat sesuai khayalan dan selera. Era ini era ujian untuk jangan sampai terpeleset karena kita terlalu reaktif.

Kembali ke ahok. 

Saya tidak memihak Ahok. Tetapi sebagai politikus buat saya ahok terlalu genuine. Ahok tidak kamuflase ato tedeng aling aling. Asli.Jujur.Blak. Persis blak blakannya orang jawa timur.Dan saya sebagai orang beragama tidak berani memfitnahnya. Saya kembalikan pada sang empunya kita sekalian dan ahok. Dia kan melek mata juga tidak berencana menjadi cina.

Ternyata keaslian ahoklah yang membuat saya tidak melihat keistimewaan yang lain. Dialah pembantu yang sangat profesional untuk bebersih Jakarta. Dari kotoran jalanan sampai kotoran2 penyelewengan anggaran dan preman berdasi.Dia bukanlah pemimpin tapi pembantu yang ditunjuk dan diberi pegangan uang belanja.

Saya berdoa untuk kita semua dan ahok. Kita harus bisa selamat dan menyelamatkan.Percayalah suara saya bukan untuk ahok karena ktp saya bogor.

Salam dari Bogor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun