Mohon tunggu...
Erlin Pujiwati
Erlin Pujiwati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo

Masih belajar🙂

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Akan Pernah Terganti

16 Juni 2020   12:06 Diperbarui: 16 Juni 2020   12:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kejauhan tampak seorang gadis yang sedang menunggu seseorang di rumahnya. Ya dia adalah Bella. ia merupakan siswa kelas X-1 di SMA GARUDA. Ia mempunyai teman yang bernama Rian. Mereka berteman sejak kelas 4 sd hingga sekarang. Yang ditunggu-tunggu Bella datang juga.

"Sorry telat" ucap Rian.

"Ya, gak papa tapi lain kali kalau kamu  telat lagi, lebik baik aku ke sekolah diantar bokap aku saja" ucap bella dengan cemberut.

" Ya, ya ayo kita berangkat" ajak Rian.

" Ayo"sahut Bella.

Sesampainya di sekolah mereka pergi ke kelas mereka,karena mereka satu kelas sehingga mereka selalu bersama- sama. Sampai --sampai siswa-siswa lain mengira kalau mereka berpacaran. Akan tetapi itu hanya gosip belaka, karena mereka sudah berkomitmen untuk tidak saling suka agar persahabatannya tidak hancur hanya karena masalah suka.  Diam- diam Rian suka kepada Bella.

Sesampainya di kelas, mereka duduk di bangku yang sama, karena mereka duduk sebangku. Saat bel tanda pelajaran dimulai. Jam pertama dimulai dengan pelajaran biologi dari Bu Naila. Bu Naila merupakan guru yang paling galak.Bu Naila pun datang.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Naila.

" Selamat pagi juga bu" jawab murid-murid.

" murid- murid kalian akan mempunyai teman baru"ucap Bu Naila.

Bu Naila menuju ke pintu dan menyuruh siswa baru itu masuk  kedalam.

" Silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu" perintahnya.

" Nama saya bernama Riski Setya, saya biasa dipanggil Riski, hobi saya adalah badminton, saya pindahan dari SMA NUSA BANGSA, dan semoga kalian bisa menerima saya disini, terimakasih" ucapnya.

"Silahkan duduk Riski di tempatnya Rian dan Rian kamu harus pindah ke belakang" perintahnya.

"Kok gitu sih bu, ini kan tempat duduk saya" ucap Rian.

" Udah kamu jangan ngebantah, kalau Riski duduk disampingnya Bella, ia bisa membantu Riski tentang materi yang telah saya ajarkan" ucap Bu Naila.

" Baiklah bu" ucap Rian sambil cemberut.

Riski sekarang duduk disamping Bella. Ia mengajak Bella berkenalan.

" Hai kenalkan namaku Riski, nama kamu siapa" tanya Riski.

" Namaku Bella, semoga kamu betah ya ada disini" ucap Bella.

"  Ya semoga saja."

Rian yang cemburu karena ia melihat keakraban yang sudah terjalin diantara mereka berdua.Sejak saat itu Bella dan Riski menjadi dekat sedangkan Rian tidak suka melihat kedekatan mereka sehinnga ia sering berantem dengan Bella.

"Sebaiknya kamu menjauhi Riski" ucap Rian.

" Emangnya kenapa kalau aku deket sama Riski" tanya Bella

" Karena Riski orang yang tidak baik" ucap Rian

" Kamu salah  Riski orang yang baik kok cuman kamu aja yang gak suka" ucap Bella dengan sinis.

Semenjak kejadian itu persahabatan mereka hancur, mereka sudah tidak saling bicara dan saling menjauhi. Dan sekarang yang semakin dekat dengan Bella adalah Riski, seperti pagi itu Riski menjemput Bella.

" Ayo berangkat" ajak Riski.

" Ayo" jawab Bella.

Sesampainya di sekolah mereka berpapasan dengan Rian, akan tetapi Bella dan Rian hanya diam tanpa menyapa sekalipun. Riski yang menyadari ada hal yang berbeda dari sikap Rian dan Bella.

"Kenapa" tanya Riski.

" Kenapa apanya" Bella balik tanya.

" Sikap kamu terhadap rian" ucap riski.

" Oh gak papa,Cuma ada masalah sedikit" jawab Bella.

" Kalau begitu jangan cemberut dong, tersenyumlah" ucap Riski.

" Ya hem......." ucapnya dengan tersenyum.

" Kalau begitu gimana kalau nanti malam aku ingin mengajak kamu untuk pergi ke pasar malam" ajak Riski.

" Ya boleh" jawabnya.

" Aku akan jemput kamu jam 19.00 ya" ucap Riski.

" Oke" sahutnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 dan Bella sekarang sedang bersiap- siap agar tampil cantik di mata Riski. Selama setengah jam ia bersiap-siap. Akhirnya Riski sudah tiba di rumahnya.

" Assalamualaikum" ucap Riski sambil memencet bel.

"Waalaikumsalam, cari siapa ya nak" tanya ibunya Bella.

" Saya temannya Bella bu, saya ingin mengajak Bella pergi ke pasar malam sebentar" ucapnya.

" Bentar ibu akan panggilkan Bella dulu"

" Bella kamu dicariin tuh" ucap ibunya.

" Ya bu saya akan menghampirinya" ucap Bella.

" Maaf, nunggu lama ya?" tanya Bella

" Oh gak papa kok, Cuma nunggu sebentar, ayo berangkat" ucapnya.

" Ayo" sahutnya.

Sesampainya di pasar malam mereka menjelajahi semua permainan yang ada. Mereka sangat senang. Setelah itu Riski mengajak Bella ke suatu tempat.

" Bella , ayo ikut aku ke suatu tempat" ajaknya.

" Kemana?" tanyanya.

" Pokoknya kamu harus ikut" ucap Riski

" Baiklah" ucap Bella.

Hingga tiba di taman yang sudah dihias indah dengan lampu lampu yang gemerlap.

" Aku ingin mengatakan kepadamu sesuatu yang penting" ucapnya.

"Sesuatu yang penting apa?"tanyanya.

" Aku suka padamu sejak aku pertama kali melihatmu, jadi maukah kamu menjadi pacarku?" tanyanya.

" Em........gimana ya" pikirnya.

" Kamu gak perlu jawab sekarang,kamu pikir-pikir terlebih dahulu, kalau sudah ketemu jawabannya kasih tahu aku ya" ucap Riski.

"Ok, besok aku akan kasih tahu jawabannya" ucap Bella.

" Oh ya besok aku harus pergi ke Sulawesi karena nenekku yang disana sedang sakit parah sehingga aku dan keluarga harus menjenguknya" ucap Riski.

" Oh gak papa, aku tunggu kamu dan kamu hati- hati" ucap Bella.

" Ya ,ayo kita pulang" ajaknya.

" Ayo" ucapnya.

Sampai juga dirumah dan Bella langsung masuk kedalam kamar. Keesokan harinya di sekolah. Saat Bella ingin masuk kedalam kelas tiba-tiba tangannya ditarik seseorang dan ia ditarik oleh Rian.

" Ada apa" tanya bella.

" Aku ingin meminta maaf padamu karena aku sudah marah-marah padamu" ucapnya meminta maaf.

" Ya aku maafkan , aku juga kengen dengan sahabatku" ucap bella.

" Hari ini kamu sepertinya bahagia banget, ada apa cerita dong" tanyanya.

" Aku bahagia karena tadi malam Riski nembak aku" ucapnya.

" Terus kamu menjawab apa" tanyanya.

" Aku belum menjawab, tetapi kalau riski sudah balik dari sulawesi, aku akan jawab" katanya.

" Oh" sahutnya.

Bel pulang sudah berbunyi.  Bella pulang kerumah diantar Rian. Setibanya di rumah, ia menonton televisi. Saat menonton berita, ia kaget  melihat berita pesawat yang jatuh dan disana ada nama Riski Satya di salah satu penumpangnya yang tidak dapat terselamatkan. Tiba-tiba posel Bella berdering dan tertera nama Rian.

" Hallo, jangan bilang kalau kamu menonton berita yang sama denganku" ucap Bella.

" ya aku menontonnya, kamu yang sabar ya" ucap Rian

Deg....... hati Bella terguncang, ia kemudian pergi ke kamar dan ia menangis tersedu- sedu sambil mengingat kenangan yang pernah dilakukan bersama Riski. Semenjak kejadian itu  Bella tidak pernah tersenyum akan tetapi ia sedang dihibur oleh sahabatnya dan ia pun akhirnya bisa tertawa meskipun sedikit dan sekarang ia sudah bisa menerima kematian Riski dan memulai hidup yang baru bersama sahabatnya Rian. Meskipun begitu, sampai saat ini, Bella belum bisa melupakan Riski.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun