"Aku menemukan sepotong hatiku Lea," ujar Bayu di depan Lea.
DEG! seketika bumi yang diam di perpaduan berguncang hebat. Hati Lea mendadak pedih, sekeliling terasa buram.
"Namanya Kaila Amara, dia cantik sekali Lea seperti gadis impianku. Matanya berwarna biru sama seperti seperti warna kesukaanmu. Kami tidak sengaja bertemu di halte tempo hari dan bertukar nomor pribadi," lanjut Bayu.
Lea hanya diam, memandang Bayu dengan senyum dipaksakan. Di sisi lain, Lea hanya bisa pasrah pada kenyataan.
"Selamat Senja Bayu," Lea menyodorkan tangan kanannya.
Bayu pun menerima sodoran tangan Lea "Terima kasih, Lea."
"Traktir dong Bayu, pajak jadian nggak boleh lupa loh," tutur Lea.
"Kalau buat Lea apa sih yang nggak," kata Bayu sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Lelaki idaman kamu masih Biru sang tokoh novel, Lea?" tanya Bayu.
"Masih sama Bayu, tau nggak kenapa Biru?"
Giliran Lea yang membuat Bayu berpikir, "Suka warna biru, jadi semua harus serba biru."