Pengabdian Kepada Masyarakat atau biasa disingkat PKM merupakan sebuah kegiatan untung meningkatkan mutu serta kreativitas para mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Tujuan diadakannya sebuah PKM supaya kelak para mahasiswa mampu menjadi bagian dari masyarakat dengan kemampuan akademis dan/atau profesional, produktif serta kompetitif.
Pada tanggal 22 Juli 2023, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun melakukan sebuah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM PM) bersama ibu-ibu PKK yang berlokasi di rumah ketua PKK Dusun Genggong, Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di desa ini ditemukan suatu permasalahan dimana kurangnya pengolahan terhadap limbah rumah tangga seperti sisa sayur dan buah. Sehingga tim PKM PM UNIPMA memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai pembuatan Eco-enzym.
Kegiatan PKM PM ini dilaksanakan oleh lima orang mahasiswa dari  Universitas PGRI Madiun, yaitu Erlinda, Nuzula, Zulfa, Aliffya,Umi dan dosen pembimbing Ibu Dwi Nila Andriani. Para peserta yang ikut serta pada kegiatan PKM ini merupakan ibu-ibu PKK yang tergolong sebagai tenaga kerja non produktif yang mampu mengajak, mengedukasi serta memotivasi keluarga dan orang sekitarnya.
Tujuan diberlakukannya sebuah kegiatan PKM PM pelatihan Eco-enzym untuk menangani menumpuknya limbah sayur dan buah sehingga dapat diubah menjadi cairan bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Cairan Eco-enzym  yang dihasilkan dari pengolahan sisa sayur dan buah, dapat digunakan sebagai pembersih ramah lingkungan atau dijadikan alternatif bagi ibu-ibu rumah tangga yang masih ketergantungan dengan pemakaian produk yang mengandung bahan kimia seperti sabun, detergen, pupuk kimia dll.
Kegiatan dimulai pagi hari tepatnya pukul 08.00 WIB, para peserta pelatihan melakukan registrasi, mendengarkan materi, dilanjutkan sesi tanya jawab yang diikuti ibu PKK dengan penuh antusias. Setelah para peserta mendengarkan materi yang dipaparkan oleh tim PKM PM, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan Eco-enzym yang dipimpin langsung oleh tim PKM PM UNIPMA. Serentak, bekerjasama, sambil bercengkrama jadilah proses pembuatan Eco-enzym tahap awal yang mana harus disimpan selama 3 Bulan.
Setelah penyimpanan hari ke-7 dan ke-30 dilakukan monitoring di rumah ketua ibu PKK untuk melihat perkembangan cairan Eco-enzym, dan hasil sesuai dengan harapan enzim-enzim bekerja dengan baik dan aman.
Pada akhir kegiatan ini, Kami para pelaksana, berharap masyarakat secara mandiri dapat mengolah limbah organik rumah tangganya sehingga dapat mendukung tercapainya program kemandirian masyarakat yang menjadi jalan alternatif untuk keperluan rumah tangga.
