Mohon tunggu...
Erlinda AdZikri
Erlinda AdZikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030047 UIN Sunan Kalijaga

sedang mengetik...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengaruh Munculnya Laundry Koin terhadap Usaha Laundry Konvensional

21 Juni 2024   00:28 Diperbarui: 23 Juni 2024   22:30 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama pemilik usaha HiBARRA laundry (dokumen pribadi)

Bisnis jasa cuci pakaian atau laundry saat ini sedang menjadi bisnis yang diminati oleh sekian banyak orang. Menurut sebagian orang, bisnis laundry ini merupakan bisnis yang menguntungan, apalagi jika dijalankan di daerah ramai mahasiswa.

Banyaknya orang yang berjalan di bisnis ini, semakin banyak pula persaingan dan inovasi yang terjadi di dalam menjalankan usaha laundry. Salah satu inovasi - nya adalah munculnya bisnis laundry koin diantara bisnis laundry konvensional.

Dimana industri laundry terus menunjukkan dinamika yang menarik dengan adanya dua model bisnis yang dikenal sebagai laundry konvensional dan laundry koin. Kedua model bisnis ini memiliki ciri khasnya sendiri dalam melayani segmen pasar yang berbeda dalam kebutuhan pencucian pakaian.

Laundry konvensional adalah layanan pencucian pakaian yang dilakukan secara manual oleh manusia, dengan menggunakan mesin cuci dan peralatan lainnya. Layanan ini biasanya ditawarkan oleh toko-toko laundry kecil dan menengah, dan biasanya melayani pelanggan perorangan dan rumah tangga.

Sedangkan laundry koin adalah layanan pencucian pakaian yang di mana pelanggan mencuci dan mengeringkan pakaian mereka sendiri menggunakan mesin cuci dan pengering yang disediakan oleh pihak laundry. Model laundry ini cocok bagi mereka yang mengutamakan kemandirian dalam pencucian pakaian mereka dengan biaya yang terkendali.

Meskipun berbeda dalam pendekatan dan target pasar, baik laundry konvensional maupun laundry koin terus menunjukkan perkembangan yang positif dalam memenuhi kebutuhan pencucian pakaian di masyarakat. Perbedaan ini mencerminkan beragamnya preferensi dan gaya hidup konsumen modern dalam memilih layanan laundry yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Adanya bisnis laundry koin ini tidak menjadi penghalang bagi Dian Islamiati, seorang pemiliki dari sebuah toko laundry konvensional bernama HiBARRA Laundry di Jalan STM Pembangunan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk tetap menjalankan bisnis nya. Bisnis jasa cuci pakaian ini telah dijalani - nya kurang lebih selama 2,5 tahun.

Alasan Dian lebih memilih untuk menjalankan usaha jasa cuci pakaian atau laundry konvensional dibanding dengan menjalankan usaha laundry koin yaitu biasanya mahasiswa sibuk dengan kehidupan kampus, entah tentang mengenai tugas maupun kegiatan yang dijalani oleh para mahasiswa. Oleh karena itu, pasti beberapa diantara para mahasiswa itu tidak sempat untuk mencuci pakaiannya sendiri.

Bisnis jasa cuci pakaian atau HiBARRA Laundry sendiri menargetkan para mahasiswa yang tidak sempat atau tidak memiliki waktu untuk menyuci bajunya sendiri. Seperti yang disampaikan oleh Dian, pemilik HiBARRA Laundry. Tempat di mana bisnis laundry konvensional tersebut berdiri berada di Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, di dekat kampus Uiversitas Negeri Yogyakarta dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Depok Sleman (SMK N) atau lebih dikenal Sekolah Teknik Pembangunan Yogyakarta. Banyak mahasiswa yang datang dari luar Yogyakarta untuk menimba ilmu di universitas -- universitas yang ada di Yogyakarta.

"Di Yogyakarta ini kan merupakan kota pelajar, jadi banyak universitas - universitas dan sebagainya, dan mahasiswa itu mungkin cukup sibuk hanya untuk mencuci pakaiannya, jadi pas banget tuh saya buka bisnis laundry di area kampus, yang mana emang sasarannya adalah mahasiswa" ucap Dian, Pemilik HiBARRA Laundry.

Usaha laundry yang dijalankan oleh Dian ini dalam satu harinya berhasil memaksukkan sekitar 60 hingga 100 kilogram baju dalam sehari, estimasi pengerjaannya pun sekitar 3 hari untuk paket reguler, yaitu cuci kering, setrika, harum harganya sekitar Rp 5.000 per kilogram, harga laundry untuk yang 2 hari sekitar Rp 6.500 per kilogram, harga laundry untuk 1 hari yaitu sekitar Rp 7.500, dan harga laundry express sekitar Rp 12.000.

foto bersama pemilik usaha HiBARRA laundry (dokumen pribadi)
foto bersama pemilik usaha HiBARRA laundry (dokumen pribadi)

Menurut Dian, adanya bisnis laundry koin ini merupakan bisnis yang sedang marak - marak nya, dan adanya bisnis laundry koin ini mungkin karena tidak semua orang mau dengan sukarela pakaiannya dicuci - kan oleh orang lain.

"Kan tidak semua mahasiswa itu mau baju dan sebagainya dicuci oleh orang lain, jadi biasanya ada beberapa mahasiswa yang walaupun sibuk menyempatkan diri untuk mencuci sendiri ke laundry koin" jelas Dian, pemilik HiBARRA Laundry.

Banyak yang mengatakan jika waktu liburan merupakan berkah tersendiri bagi pemilik usaha laundry, dimana pada saat - saat liburan banyak orang yang akan mencucikan pakaiannya ke laundry. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi usaha laundry milik Dian.

Menurut Dian, pada saat - saat liburan itulah mempengaruhi hasil pemasukan dari usaha laundry milik Dian tersebut. Pada saat masa liburan penghasilan laundry menurun hingga 45%, hal tersbut dikarenakan banyak mahasiswa yang lebih memilih pulang saat liburan, walaupun ada juga yang tetap memilih untuk tinggal, tetapi persentase mahasiswa yang pulang lebih banyak daripada mahasiswa yang memilih untuk tinggal. Hal tersebut mempengaruhi penghasilan dari laundry yang dijalankan oleh Dian.

Bagi Dian, usaha laundry koin tidak menjadi pengaruh yang besar bagi  usaha laundry konvensional terutama usaha laundry miliknya, hal tersebut terjadi karena baik usaha laundry konvensional dan usaha laundry koin memiliki target pasarnya masing - masing.

Kedua jenis usaha itu pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing. Usaha laundry konvensional memiliki kelebihan seperti layanan yang diberikan, seperti layanan cuci setrika, cuci sepatu, dry cleaning, bahkan terdapat layanan jasa antar jemput. Selanjutnya kapasitas laundy konvensional besar, cocok untuk mencuci pakaian dalam jumlah yang besar, seperti bedcover, selimut, dan karpet.

bagian dalam HiBARRA laundry (dokumen pribadi)
bagian dalam HiBARRA laundry (dokumen pribadi)

Kekurangan yang dimiliki usaha laundry konvensional, seperti biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal dibanding usaha laundry koin, biasanya laundry konvensional umumnya dihitung per kilogramnya. Jam buka usaha laundry konvensional terbatas, kebanyakan laundry konvensional memiliki jam buka yang terbatas, sehingga tidak bisa diakses 24 jam.

Usaha laundry koin memiliki kelebihan seperti hemat waktu, mesin cuci dan pengering di laundry koin biasanya lebih cepat dibanding mesin cuci rumah tangga, sehingga lebih menghemat waktu. Terjangkau, biaya yang dikeluaran di laundry koin umunya lebih murah walaupun sama  sama dihitung per kilogramnya. Buka 24 jam, kebanyakan laundry koin beroperasi selama 24 jam, sehingga pelanggan dapat mencuci kapanpun saat memiliki waktu luang.

Kekurangan usaha laundry koin, seperti kapasitas terbatas, mesin cuci dan pengering di laundry koin memiliki kapasitas yang lebih kecil daripada mesin cuci rumah tangga, sehingga tidak cocok untuk cucian dalam jumlah besar.

Semua itu tergantung dengan kebutuhan dan preferensi masing  masing. Jika mencai solusi praktis, hemat waktu dan terjangkau untuk cucian dalam jumlah kecil, laundry koin merupakah pilihan yang tepat. Namun, jika membutuhkan layanan yang lebuh lengkap dan ingin mencuci pakaian dalam jumlah besar, merupakan pilihan yang tepat untuk memilih laundry konvensioanal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun