Mohon tunggu...
Erlinda Hapsari
Erlinda Hapsari Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Guru les privat yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk, Jadi Guru Kreatif dengan Social Media Learning!

29 Agustus 2023   20:43 Diperbarui: 5 September 2023   11:05 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju. Salah satu bidang yang juga merasakan adanya perkembangan teknologi yaitu bidang pendidikan. Ketika pandemi COVID-19 lalu, di situasi darurat di mana guru dan siswa tidak bisa bertemu, mengharuskan pemerintah untuk mencari alternatif dalam pembelajaran.  Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan teknologi internet untuk memfasilitasi pembelajaran selama pandemi.

Sekolah-sekolah merasa terbantu dengan adanya teknologi internet, karena pembelajaran tetap dapat berlangsung meskipun dalam kondisi terbatas. Dalam pembelajaran menggunakan internet, salah satu media yang sering digunakan guru adalah media sosial. Di Indonesia, banyak sekali media sosial yang digunakan masyarakat, yang kemudian dimanfaatkan oleh guru sebagai penghubung antara sekolah dan siswa selama pandemi. Sehingga siswa, meskipun belajar dari rumah, mereka masih dapat menerima penjelasan dari guru.

Saat ini pandemi COVID-19 sudah menjadi endemi. Siswa dan guru bisa berinteraksi lagi di sekolah. Penggunaan media sosial sebagai salah satu media pembelajaran pun menjadi ditinggalkan. Banyak guru yang merasa lebih nyaman untuk mengajar siswa secara langsung daripada mengajar secara daring.

Sebenarnya, guru tetap bisa menggunakan media sosial dalam pembelajaran. Guru bisa menerapkannya dalam suatu metode pembelajaran, yaitu media social learning.

Media Social Learning, Salah Satu Bentuk E-Learning

Media social learning, atau pembelajaran media sosial adalah salah satu bentuk e-learning. E-learning saat ini sudah banyak digunakan oleh universitas-universitas yang memfasilitasi perkuliahan jarak jauh, misalnya Telkom University. E-learning universitas dilakukan melalui situs yang sudah disediakan oleh kampus. Mahasiswa dan dosen harus mempunyai akun dalam situs khusus kampus tersebut untuk mengakses perkuliahan. Tugas dan ujian juga dilaksanakan secara daring dan jawabannya diunggah ke situs.

Lalu, bagaimana jika media social learning diterapkan untuk siswa sekolah dasar dan menengah?

Penerapan Media Social Learning untuk Siswa Sekolah Menengah

Sebetulnya, media social learning ini juga sudah mulai diterapkan untuk siswa sekolah menengah setelah era pandemi, meskipun belum semua sekolah menerapkan metode pembelajaran tersebut. Sekarang ini, hampir semua siswa SMP maupun SMA/SMK sudah mempunyai akun media sosial. Banyak guru yang juga mempunyai akun media sosial. Akses siswa dan guru mudah jika dilakukan penerapan mengikuti media social learning. 

Penerapan Media Social Learning untuk Siswa Sekolah Dasar

Bagaimana dengan siswa SD? Siswa SD masih perlu pendampingan orang tua dalam mengikuti pembelajaran. Meski begitu, tidak ada salahnya guru juga memberikan pembelajaran melalui media sosial. Namun perlu diingat bahwa pembelajaran melalui media sosial untuk siswa SD sebaiknya dibatasi, mengingat siswa SD masih memerlukan pendampingan orang tua untuk mengakses media sosial.

Manfaat Media Social Learning

Metode pembelajaran media social learning bisa digunakan untuk siswa sekolah menengah, dan untuk siswa sekolah dasar perlu adanya aturan yang berbeda karena mereka masih butuh didampingi orang tua. Dengan adanya media social learning, kreativitas guru juga akan meningkat, karena mereka harus menemukan ide mengajar yang cocok untuk diterapkan. Di samping itu siswa juga tidak jenuh karena pembelajaran menjadi menyenangkan dan dekat dengan dunia mereka.

Cara untuk Menjadi Guru Kreatif dengan Media Social Learning

Berikut ini beberapa cara untuk menjadi guru kreatif dengan media social learning:

  • Guru membuat materi pembelajaran yang sesuai untuk diunggah di akun media sosialnya. Materi pembelajaran kemudian diunggah dan siswa menyimaknya. Penugasan juga diberikan guru melalui akun media sosial, dan siswa kemudian mengumpulkan tugas dengan cara menandai akun guru.
  • Guru juga dapat membuat akun media sosial khusus untuk pembelajaran. Akun itu dibuat secara privat. Kemudian, siswa diminta untuk mengikuti akun tersebut. Guru menyampaikan materi di akun privat itu dan siswa bisa menanggapinya dengan memberikan komentar.
  • Bentuk pengumpulan tugas bisa beragam, misalnya berupa foto atau video. Siswa bisa membuat foto atau video sekreatif mungkin.
  • Guru dapat memberikan rewards kepada siswa yang mendapat nilai bagus dalam social media learning. Selain itu, guru juga dapat memberikan rewards kepada siswa yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

Nah, itu tadi beberapa cara yang bisa digunakan guru dalam media social learning. Namun, perlu diingat bahwa dalam penerapan metode pembelajaran tersebut, guru tetap harus memberikan batasan dan aturan. Penggunaan media sosial, apalagi untuk siswa, tetap harus dibatasi agar siswa tetap fokus dalam belajar. Guru juga sebaiknya tidak memberikan pembelajaran melalui media sosial setiap hari. Pembelajaran melalui media sosial bisa diberikan sebagai selingan dan khusus untuk tugas tertentu yang jawabannya memang lebih efisien dalam bentuk foto atau video, dan bisa juga untuk penilaian proyek siswa.

Semangat untuk guru-guru Indonesia! Manfaatkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan! "Ayo #RaihMasaDepanmu bersama Telkom University!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun