Membuat DIY (Do-It-Yourself) skincare mungkin menjadi salah satu aktivitas yang kamu lakukan selama masa pandemi ini. Harga bahan baku yang relatif murah dan mudah ditemukan, serta proses pembuatan yang simpel mungkin menjadi alasan mengapa kamu mencoba untuk membuat diy skincare sendiri.
Review dan testimoni dari berbagai youtuber dan beauty influencer juga membuat kamu semakin bersemangat untuk membuat diy skincare. Namun, apakah kamu yakin skincare yang kamu buat itu aman? Apakah kamu pernah kepikiran bahwa produk yang kamu buat ternyata memiliki dampak buruk atau bahkan bukan memperbaiki kulitmu tapi justru malah merusak kulit?
Beberapa produk skincare juga tak jarang meng-higlight label organik dan natural ingredients yang terdapat di dalam produknya. Hal ini juga yang mungkin menjadi dasar alasan dibalik banyaknya ide-ide pembuatan DIY skincare. Dengan adanya hal ini, tak jarang ada yang berasumsi bahwa semakin alami bahan yang digunakan akan semakin baik juga hasilnya.
Masker DIY dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan alami yang dianggap memiliki manfaat baik untuk kulit wajah. Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam DIY skincare biasanya bahan mudah didapatkan seperti Lemon, lidah buaya / aloevera, putih telur, yogurt, madu, cuka, baking soda, hingga pasta gigi. Hmmm..
apakah kamu yakin bahwa bahan-bahan ini aman diletakan si wajahmu? Mari kita kupas lebih dalam!
Buah lemon
Lemon sering dianggap mampu mencerahkan wajah atau bahkan membuat wajah glowing, dengan seperti itu banyak orang-orang membuat masker DIY dari air perasan jeruk lemon atau menempelkan buah lemon langsung ke wajah dengan harapan wajah akan menjadi lebih cerah dan glowing. Apakah hal itu benar?
Fakta bahwa Vitamin C adalah bahan aktif yang sering digunakan dalam pembuatan produk skincare yang dapat membantu mencerahlan kulit, membuat banyak orang berpikir bahwa dengan menggunakan lemon yang mengandung vitamin c juga akan memberikan efek atau manfaat yang sama ketika kita menggunakan skincare yang mengandung vitamin c.
Ternyata hal itu salah kaprah! Memang benar lemon mengandung vitamin c, tetapi kadar vitamin yang terdapat dalam satu buah lemon sangatlah kecil, tidak sebanding dengan kandungan vitamin c yang terdapat dalam produk skincare. Selain itu, tingkat PH pada lemon sangatlah asam. Sehingga, akan berbahaya dan cenderung menimbulkan iritasi ketika ditempelkan langsung ke kulit.
Berdasarkan pada pengamalan pribadi saya yang dulu juga pernah 'teracuni' dengan masker DIY, menggunakan air perasan jeruk lemon untuk dijadikan masker bukannya membuat wajah tambah cerah tapi malah jadi tambah kering! Setelah itu akhirnya saya kapok dan tidak berani menggunakan jeruk lemon lagi sebagai masker wajah. emang paling benar lemon tuh dijadikan minuman aja! Seger.
Putih Telur
Sesuai namanya, masker putih telur dibuat dari bagian putih yang masih mentah tanpa menggunakan kuningnya. Alasan mengapa putih telur dipilih menjadi salah satu bahan masker DIY karena dianggap memiliki kandungan kolagen yang bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit agar tidak kendur.
Waktu awal mencoba, mungkin kulit akan beneran terasa lebih cerah dan kenyal. Tapi ternyata, masker DIY putih telur bisa membawa dampak buruk pada kulit kita. Selain baunya yang sedikit amis akan menganggu ketika digunakan, kandungan bakteri salmonella yang terdapat dalam putih telur bisa memicu timbulnya rasa gatal bahkan berujung iritasi atau bahkan infeksi di kulit.
Baking Soda
Entah siapa yang pertama kali memulai dan membuat masker dari baking soda. Bahan ini dipercaya mampu hilangkan jerawat, bekas jerawat hingga komedo. Berdasarkan tutorial yang banyak beredar, caranya dengan mencampurkan baking soda dengan pembersih muka atau cleansing foam, Waduh!
Baking soda memiliki kadar PH yang sangat tinggi, membuat kandungan alkalinya juga tinggi. Jika kamu mengoleskan baking soda langsung ke kulit wajahmu, khawatir baking soda akan menganggu kestabilan PH dan seluruh minyak alami pada kulitmu akan hilang sehingga kulit menjadi kering dan sensitif. Selain itu, kulit juga tidak lagi terlindung dari bakteri dan sensitif terhadap cahaya matahari.
Para dokter juga tidak menganjurkan penggunaan baking soda sebagai obat jerawat, karena takut malah terjadi peradangan jerawat yang lebih serius. Lebih baik gunakan obat jerawat yang sudah terbukti kualitas dan manfaatnya secara ilmiah.
Selain karena bahan-bahan diatas yang ternyata kurang tepat untuk di jadikan sebagai masker, alasan mengapa masker DIY menjadi 'tidak efektif' atau bahkan bisa membuat kulit jadi breakout adalah kurangnya research tentang bahan yang akan digunakan, apakah aman atau tidak untuk kulit? Apa saja bahan yang dibutuhkan oleh kulitku? Â
Kebanyakan orang yang membuat masker DIY terinspirasi dari beauty vlogger dan mencontohnya secara mentah-mentah tanpa crosscheck apakah bahan yang digunakan cocok dengan jenis kulitnya. Asumsi bahwa "yang alami sudah pasti baik" juga tidak bisa dibenarkan.
Nah, kalau saran dariku lebih baik kamu pikir-pikir lagi deh sebelum mencoba buat DIY Skincare dengan bahan-bahan dapur diatas. Apalagi kalau kulitmu tipe yang sensitif, alih-alih bikin kulit mulus, yang ada malah jadi iritasi. Sebenernya boleh saja mencoba 'meracik' skincare sendiri dirumah, tapi harus didasari dengan ilmu yang mumpuni karena urusan skincare bukanlah hal yang sepele, skincare memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan kulit.
Daripada membuat DIY Skincare dari bahan yang masih diragukan keamananya, mending coba merawat diri dari dalam dulu. Perbanyak minum air putih dan juga konsumsi sayur dan buah juga akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Hal ini juga gak kalah 'alami' kok! Selain itu, kamu juga bisa membeli produk ber-BPOM yang sudah jelas ingredients dan kualitasnya untuk jangka panjang yang lebih terjamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H