Mohon tunggu...
Erlina Shifa
Erlina Shifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan takut gagal. Gagal adalah bagian dari proses sukses. Yang penting adalah bangkit dan terus mencoba~ someone

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Emosional dan Sosial dalam Keberhasilan Akademik Anak

1 September 2024   20:40 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.quipper.com/id/blog/amp

Seringkali kita fokus pada aspek kognitif dalam meraih kesuksesan akademik, seperti kecerdasan intelektual dan kemampuan belajar. Namun, jangan lupakan bahwa emosi dan sosial memainkan peran yang tak kalah penting dalam menentukan keberhasilan di sekolah. Emosi dan sosial merupakan kunci tak terlihat yang dapat membuka pintu menuju prestasi akademik yang gemilang dan membentuk fondasi kokoh bagi keberhasilan anak di sekolah.

Emosi berperan penting dalam memotivasi dan mengarahkan perilaku belajar siswa. Siswa yang merasa bahagia, termotivasi, dan percaya diri cenderung lebih bersemangat dalam belajar,  mengerjakan tugas dengan penuh dedikasi, dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Sebaliknya, jika siswa mengalami emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau depresi akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, menyerap informasi, dan menyelesaikan tugas.

Keterampilan sosial seperti komunikasi yang efektif, kerja sama tim, dan empati memiliki dampak positif terhadap keberhasilan akademik anak. Siswa yang memiliki keterampilan sosial yang baik dapat membangun hubungan yang positif dengan teman sekelas, guru, dan lingkungan sekolah.  Hal ini menciptakan suasana belajar yang nyaman, mendukung, dan kondusif. Siswa yang mampu berkomunikasi dengan baik dapat mengajukan pertanyaan, berpartisipasi aktif, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan teman sekelas, sehingga meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran dan kemampuan dalam mengolah sumber belajar.

Selain itu kurangnya kesadaran terhadap emosi dan sosial dapat berdampak negatif terhadap prestasi akademik. Siswa yang mengalami kesulitan mengelola emosi, seperti mudah marah, cemas, atau depresi, cenderung kesulitan dalam menyampaikan pendapat, kurang percaya diri, dan sulit berinteraksi dengan orang lain. Kurangnya keterampilan sosial dapat membuat siswa merasa terisolasi, mudah menyendiri, dan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah, serta mengurangi motivasi belajar.

Oleh karena itu penting bagi orang tua maupun guru senantiasa membangun kecerdasan emosional dan sosial pada siswa sejak dini. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti berikut ini:

1. Mengajarkan teknik manajemen mengontrol emosi, hal ini dapat membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka dengan baik, seperti teknik relaksasi,  mengelola stres, dan mengatasi rasa marah.

2. Membangun keterampilan sosial dengan melatih siswa untuk berkomunikasi dengan efektif, bekerjasama dalam tim, dan menunjukkan empati kepada orang lain.

3. Menciptakan lingkungan belajar yang positif dengan membangun suasana kelas yang mendukung, aman, dan menyenangkan, sehingga siswa merasa nyaman dan lebih semangat untuk belajar.

4. Membangun hubungan yang akrap, yaitu dengan membangun hubungan yang baik antara guru, siswa, dan orang tua, sehingga tercipta suasana saling menghargai, mendukung, dan suportif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun