"Kami hanya menemani Ibu, Pak! Bukannya Bapak menyuruh kami agar senantiasa menemani beliau kemanapun pergi? Soal munculnya perselingkuhan diantara Ibu dan ajudannya itu diluar kendali kami. Sepertinya Ibu sudah cukup dewasa untuk membuat keputusan." Salah seorang dayang dengan rasa takut angkat bicara.
"Mulai hari ini, saya melarang kalian menemani Ibu ke tempat-tempat dugem lagi!" Ketua membuat kebijakan baru. Para dayang berpandangan tanda setuju.
***
"Pa, sudah beberapa bulan ini Papa terlihat aneh! Apakah Mama sudah tidak menarik lagi?"
"Mama ngomong apa sih? Papa hanya kecapekan saja. Sudah ah! Papa masih ngantuk."
Itulah percakapan singkat yang kerap terjadi di kamar tidur mewah Ibu Ketua Fraksi dan Pak Ketua. Sejak Pak Ketua mengetahui perselingkuhan isterinya rasa jijik selalu mendera hatinya. Jujur bila tidak ingat akan nasib ketiga anaknya menceraikan isteri seperti itu adalah pilihan yang  jitu. Rumah tangga mereka hanyalah sandiwara belaka. Topeng-topeng keharmonisan dikenakan disetiap kesempatan. Luar biasa! sesungguhnya mereka layak mendapat anugerah piala citra.
Erlina, 26 Pebruari 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H