Mohon tunggu...
Erlinaagst
Erlinaagst Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Memiliki hobi menulis cerpen, puisi dan juga cerita.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Surat Cinta Gio untuk Mutia

3 Maret 2024   00:22 Diperbarui: 3 Maret 2024   00:28 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

SURAT CINTA GIO UNTUK MUTIA

-Oleh Erlina Agustia

Saya bertemu dengannya di saat saya sedang bekerja, di suatu kota besar, Metropolitan. Saya dengannya berbeda umur hanya 2 tahun, dan pastinya saya yang lebih tua. Sebelumya, saya adalah anak yang lahir tanpa kedua orang tua. Saya di buang oleh kedua orang tua saya dan di saat itu, saya beranjak dewasa sendirian. Hidup sendirian bukan berarti saya harus menyerah dan lemah. Hal itu membuat saya untuk bermotivasi lebih tinggi dan menjadi pembelajaran untuk kedepannya.

Sebelum saya mendekatinya untuk mengajak menikah, saya sempat ragu, apalagi banyak orang-orang yang saya lihat, gagal menjalani sebuah keluarga. Banyak orang yang selalu beranggapan bahwa menghadapi suatu pernikahan itu adalah menakutkan, tapi terus terang, saya justru merasa tertantang dan sama sekali tidak ada rasa takut. Mungkin ada rasa ragu. Ragu dengan pikiran saya sendiri bukan orang lain. Tapi, rasa ragu, takut, cemas, semuanya hilang begitu saja ketika saya mengobrol dengan calon mertua saya. Calon mertua saya selalu memberikan semua arahan dan kata-kata bijak untuk menenangkan saya.

Saya masih ingat, di saat saya hendak melamar perempuan cantik itu, saya menangis di hadapan Ayah-Nya. Saya menangis sakit di saat seharusnya saya datang melamar pujaan hati saya dengan orang tua saya; Justru saya tidak. Saya datang sendirian dan berbicara empat mata dengan Ayah-Nya tentang alasan saya datang kerumah putih sederhana itu. Ayah-Nya selalu mengatakan ''tidak apa-apa jika tidak dengan orang tuamu, cukup kamu datang sendirian saja sudah membuat saya kagum.'' Ayah-Nya selalu baik kepada saya dan Ayah-Nya selalu paham bahkan calon mertua saya selalu mengiyakan kondisi saya saat itu.

Kondisi saya saat itu tengah kacau dan sangat sulit saya ungkapkan. Biarkan saya saja yang merasakan-Nya. Saya sangat-sangat beruntung di pertemukan dengan keluarga calon istri saya tersebut. Mereka sederhana dan nggak pernah iri ataupun ingin menang sendiri. Mereka selalu pasrah dan tabah dengan apa yang mereka dapati. Rasa syukur itu membuat mereka tidak pernah kelaparan karena kesederhanaan-Nya.

''Ayah.... Saya memang bukan laki-laki sempurna dan saya juga bukan laki-laki hebat. Namun, saya akan berjanji untuk menjadi yang hebat untuk melindungi putri kecil yang sudah Ayah besarkan bertahun-tahun ini. Saya akan melindunginya dan tidak akan melukainya.'' begitulah kalimat yang saat itu saya lontarkan.

Sendirian mengungkapkan keseriusan adalah hal yang paling menakutkan, penuh tantangan dan juga harus di pikirkan secara matang-matang, ternyata. Saya berfikir di saat itu, saya akan menikahi seseorang yang dijaga mati-matian oleh Ayahnya dan saya berfikir, saya juga harus menjaga seseorang itu seperti Ayah-Nya, menjaga-Nya. Kedua kaki saya bergetar dengan jantung yang berdegup kencang. Napas saya terasa berat, namun dengan tenang dan pelan-pelan saya menurunkan ketegangan itu dan memberanikan diri untuk mengungkpakan semua perasaaan saya. Di kala itu.

Mari kita rayakan keindahan ini sampai semesta menjadikan kita keluarga yang bahagia.

Bersamamu kehidupan saya semakin menjadi indah dan berwarna.

''Cari yang ganteng, dan mapan. Memang banyak, tapi, cari yang benar-benar mau nepatin janji itu susah.'' ucap perempuan itu kepada saya. Perempuan itu tertawa kecil dengan menepuk pelan pipi saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun