Mohon tunggu...
Erlina Widjaja
Erlina Widjaja Mohon Tunggu... Guru - Kepala PKBM SOLUSI MANDIRI SENTOSA

Saya seorang Kepala Satuan Pendidikan Non Formal di Jakarta Barat. Hobi saya membaca, menulis, belajar dan mengajar, serta suka menjadi penolong bagi sesama dalam kesulitan dan permasalahan hidupnya. Rindu ikut serta memajukan pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Pendidik yang Merdeka

17 Agustus 2023   11:31 Diperbarui: 17 Agustus 2023   11:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidik yang merdeka -karya modifikasi Erlina W

Dan itu semua tidak dapat terpisahkan dengan yang namanya BELAJAR SEPANJANG HAYAT. Bagaimana kita mendidik, memberikan pembelajaran bila kita sendiri tidak bersedia dan memiliki kehausan untuk belajar  dan terus belajar mengembangkan diri sebagai seorang pendidik, bahkan seluruh keberadaan diri yang masih diberi kesempatan untuk hidup dan berkarya ini ?

Tugas sekaligus modal yang harus ada pada pendidik adalah belajar. Sepintar apapun seorang pendidik tanpa kesiapan dan kehausannya untuk belajar, belum dan sulit melakukan tanggungjawab perannya dengan tepat. Belajar dari pendidik yang lain, belajar dari kehidupan, belajar dari pengalaman, belajar berbagai aspek kehidupan. Termmasuk belajar dan berlatih menulis, seperti ayng kita lakukan melalui KBMN PGRI ini.

Belajar dalam artian memenuhi aspek selain memiliki kehausan untuk mengetahui, meneliti, dll (curiosity), juga kemauan untuk berubah serta berlatih  terus menerus terhadap bidang yang  sedang ditekuni, bahkan terbuka untuk semua lintas bidang ilmu agar dapat mengajar peserta didik kita memiliki keluasan cara berpikir dalam berbagai konteks kehidupan.

Pendidik yang belum merdeka, sulit juga menyampaikan kemerdekaan dalam berpikir, berkarya, berpendapat kepada peserta didiknya. Bahkan mungkin bisa terjebak lebih kepada hanya menjaga image, di depan peserta didiknya. Sulit menerima orang lain termasuk peserta didiknya apalagi yang sedang berulah. Kecenderungan yang lebih banyak dan lebih mudah adalah menuntut sekeliling tapi diri sendiri tidak melakukan  (NATO -- no action talk only).  Alhasil kondisi semacam itu akan menjadi mata rantai kepada pola pikir dan sikap-sikap yang menular ke generasi berikutnya.

So..ayo mulai berefleksi diri, adakah pemikiran-pemikiran, sikap-sikap yang masih menghambat diri kita sehingga belum mengalami menjadi pendidik yang merdeka. Di Peringatan Kemerdekaan ini, yuk Bangkit dan Merdekaa!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun