Mohon tunggu...
Erlina Widjaja
Erlina Widjaja Mohon Tunggu... Guru - Kepala PKBM SOLUSI MANDIRI SENTOSA

Saya seorang Kepala Satuan Pendidikan Non Formal di Jakarta Barat. Hobi saya membaca, menulis, belajar dan mengajar, serta suka menjadi penolong bagi sesama dalam kesulitan dan permasalahan hidupnya. Rindu ikut serta memajukan pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penulis Buku Penerbit Mayor

13 Agustus 2023   00:00 Diperbarui: 13 Agustus 2023   00:04 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sampai dimanakah Level Menulis Anda ?"

Sebuah pertanyaan refleksi yang menohok dan membuat peserta berpikir dan melihat ke diri masing-masing. Diungkapkan oleh narasumber pada pertemuan ke 21 ini.

Berbicara menjadi penulis penerbit mayor akan mubasir bila kita tidak melangkah ke jenjang teratas dari Level Menulis. Walaupun menjadi penulis buku dari penerbit  mayor adalah idaman setiap penulis. Hal itu tidaklah diperoleh dalam waktu sekejab. Ada tangga proses yang harus ditempuh.

Pertemuan kali ini peserta beroleh banyak informasi tentang hal tersebut dari direktur penerbit mayor ANDI, yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni. Biodata dan karya beliau ada didalam link-link berikut :

https://id.linkedin.com/in/joko-irawan-mumpuni-690541117

https://scholar.google.co.id/citations?user=iPUJBmcAAAAJ&hl=id

Penerbit Andi termasuk ke dalam jajaran penerbit mayor di samping Kompas, dengan jumlah karyawan 650 orang.

Harapannya setelah mengenal beliau dan memahami bagaimana menulis buku, maka dapat dilanjutkan kepada kerjasama dalam penerbitan.

Pada pertemuan ini peserta belajar bersama-sama bagaimana dapat membuat tulisan yang berguna bagi siapapun yang membacanya.  Dan pada akhirnya menjadi penulis yang tulisannya bisa tembus memenuhi kriteria dapat diterbitkan oleh penerbit buku mayor.

Jadi koreksi tema yang tertulis pada flyer, diberikan terlebih dahulu oleh narasumber. Tidak ada istilah Penulis Buku Mayor. Yang ada adalah Penulis dari Penerbit Mayor. Jadi yang mayor adalah penerbitnya.

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolaborasi insan-insan kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis 

slide (2) narsum/tangkap layar pribadi
slide (2) narsum/tangkap layar pribadi

slide (3) narsum/tangkap layar pribadi
slide (3) narsum/tangkap layar pribadi

Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5.0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.

Ada jenis-jenis buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

slide (4) narsum/tangkap layar pribadi
slide (4) narsum/tangkap layar pribadi
Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan buku kampus disebut buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:

slide (5) narsum/tangkap layar pribadi
slide (5) narsum/tangkap layar pribadi

Sedangkan buku sekolah dibagi seperti ini;

slide (6) narsum/tangkap layar pribadi
slide (6) narsum/tangkap layar pribadi
Sebenarnya seperti apakah dunia perbukukan di Indonesia ? Dapat dilihat dari grafis-grafis hasil survei di bawah ini.

slide (7) narsum/tangkap layar pribadi
slide (7) narsum/tangkap layar pribadi

slide (8) narsum/tangkap layar pribadi
slide (8) narsum/tangkap layar pribadi

slide (9) narsum/tangkap layar pribadi
slide (9) narsum/tangkap layar pribadi

slide (10) narsum/tangkap layar pribadi
slide (10) narsum/tangkap layar pribadi

Bila kita amati ternyata buku biasa masih memiliki prosentase tertinggi.

Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak. Saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.

Gambaran perbukuan di Indonesia ini dapat digunakan sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.

Tidak melewatkan juga melihat contoh-contoh buku yang telah terbit:

slide (11) narsum/tangkap layar pribadi
slide (11) narsum/tangkap layar pribadi

Di atas adalah gambar-gambar cover buku yang telah terbit dengan caption-caption penjelasannya. 

Setelah beroleh semua informasi tersebut, yang terpenting adalah refleksi diri. Saat ini kita masing-masing berada pada level yang mana/ tangga ke berapa, terkait dengan tulis menulis ? Bisa kita perhatikan gambar berikut:

slide (12) narsum/tangkap layar pribadi
slide (12) narsum/tangkap layar pribadi
Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman-teman sudah berprogres berada dilevel paling atas.

Industri penerbitan bila digambar sederhana ekosistemnya seperti ini:

slide (13) narsum/tangkap layar pribadi
slide (13) narsum/tangkap layar pribadi

Rendahnya tingkat literasi bangsa Indonesia di banding negara lain sekawasan, masih dikeluhkan oleh banyak pihak sampai saat ini.

slide (14) narsum/tangkap layar pribadi
slide (14) narsum/tangkap layar pribadi

Berikut adalah gambaran rumitnya proses penerbitan. Di mulai dari  memasukan/mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar.

slide (15) narsum/tangkap layar pribadi
slide (15) narsum/tangkap layar pribadi

Rugi tentunya bila proses serumit itu ternyata penerbit yang dipilih untuk mencentak buku tidak baik. Apa poin poin yang diperlukan untuk mengetahui penerbit yang baik

slide (16) narsum/tangkap layar pribadi
slide (16) narsum/tangkap layar pribadi

slide (17)/tangkap layar pribadi
slide (17)/tangkap layar pribadi

Mengapa kita harus menulis? Apa yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi ?

Ini rincian penjelasannya:

slide (18)/tangkap layar pribadi
slide (18)/tangkap layar pribadi

slide (19)/tangkap layar pribadi
slide (19)/tangkap layar pribadi

Menarik, bukan? Bahkan ada penulis di Penerbit Andi yang secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin.

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 naskah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:

slide (20)/tangkap layar pribadi
slide (20)/tangkap layar pribadi
slide (21)/tangkap layar pribadi
slide (21)/tangkap layar pribadi
Wah, ternyata perlu perjuangan ekstra agar buku sampai berhasil diterbitkan melalui penerbit mayor. Ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi. Buku tersebut harus dipastikan akan ada yang membeli/ laris bila dipasarkan. Oleh karena itu, kita harus tahu apa tema popular yang diminati para pembaca umumnya. Darimana kita mengetahuinya ?Jawabnya: dari data. Salah satu sumber data yang Penerbit Andi pakai adalah trend dari google trend. 

Hampir semua tema yang ada matakuliahnya atau ada mata pelajarannya pasti laku dipasaran. lihat contoh-contoh berikut ini:

Bahkan kita bisa tahu minat paling besar dari daerah mana saja.

Rata-rata penerbit mayor menolak untuk menerbitkan buku berisi kumpulan puisi, kecuali penulisnya sudah legendaris. Karena sedikit peminat dan pangsa pasarnya.

Setelah mengetahui tema-tema yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis? Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai sumber data. Dan salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:

slide (22)/tangkap layar pribadi
slide (22)/tangkap layar pribadi

Ini hasil untuk penulis yang berama Fandy Tjiptono fantastis bukan ?! Perhatikan angka-angka sitasinya.

ANDI memiliki syarat minimal yaitu penulis harus memiliki sitasi 2000.

Jadi bagaimana penulis pemula dapat menerbitkan bukunya bila yang diterima di penerbit ANDI harus minimal memiliki sitasi 2000 ?

Maka tulislah buku yang memiliki pasar yang besar, atau bisa menulis bareng dengan penulis yang telah memiliki reputasi. Misalnya : Prof. Eko Indrajit dari PGRI sering mengajak menulis bareng dengan para pemula. Bisa coba untuk menggandeng membuat sebuah tulisan.

Bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:

Seperti dalam gambar diatas tadi.

Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki pasar sempit dan Lifecycle pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki Lifecycle panjang dan market lebar.

Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.

Saat ini menulis menjadi sangat mudah dengan bantuan AI, salah satunya ChatGPT,

Sekalipun menggunakan AI, asal ada sentuhan human, editing dan lainnya, masih tetap layak untuk diterima penerbit, asal memenuhi kriteria seperti yang sudah dibahas di atas.

Narasumber menutup pertemuan dengan slideberikut ini :

slide (23)/tangkap layar pribadi
slide (23)/tangkap layar pribadi

Setelah mengikuti paparan di atas, bagaimana respon kita? Semakin tertantang atau semakin takut masuk ke penerbit ANDI ?

Bapak ibu yang masih penasaran.. silahkan layangkan kalimat cinta buat Pak Joko.. lewat, itu gurau dari moderator yaitu Ibu Lely suryani. Dan membanjirlah pertanyaan saat sesi tanya jawab dibuka:

  • Apa kriteria buku kumpulan puisi agar bisa diterbitkan oleh penerbit Mayor?
  • Jawaban: pada umumnya penerbit mayor tidak menerbitkan kumpulan puisi karena pasarnya sempit, kecuali penulisnya betul2 populer dan legenda.
  •  
  • Apa yang dilakukan oleh pihak penerbit Mayor jika buku yang diterbitkan tidak sesuai ekspektasi dalam hasil penjualannya?
    Jawaban: akan dijual dengan harga murah. Jika masih tidak laku maka sisanya akan dimusnahkan.
  • Terkadang ada Penerbit" yang menawarkan jasa terbit tapi dengan syarat harus membeli buku mereka. Sementara syarat ini tidak semua orang menyetujuinya.

               Bagaimana menurut pendapat Bapak dengan hal tersebut ?

Jawaban : Mungkin penerbit tersebut ingin menolong para pihak, misalnya: dosen untuk mendapatkan KUM untuk naik pangkat, jadi targetnya bukan Royalty.

  • Buku-buku apa yang diterbitkan oleh penerbit Mayor ? Semua buku yang laku bila dicetak dan dijual.
  • Apakah penerbit mayor bisa memproses karya siswa?Apa saja syaratnya?

           Bisa, syaratnya seperti yang telah dijelaskan diatas tadi.. tetap pertanyakan jika buku tersebut diterbitkan apakah ada pasarnya?

  • Bila ingin menerbitkan modul smk untuk siswa sekolah sendiri. Lebih baik fokus untuk siswa di sekolah kita atau sekalian umum untuk siswa SMK lainnya?
  • Jawabannya : untuk SMK seluruh Indonesia
  • Bila untuk siswa sekolah sendiri bagaimana alur penerbitan nya?
  • Jawaban : Tulis Mapel Khusus Muatan Lokal.
  • Apakah penulis harus menyertakan data calon pembeli/ pengguna?..
  • Jawaban : Perlu dapat surat rekomendasi bupati/walikota. Tentu bagus bila dapat merangkul bupati/walikota..

Penutupan dari narasumber:

Teruslah menulis.. pasti ada manfaatnya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun