Menarik, bukan? Bahkan ada penulis di Penerbit Andi yang secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin.
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 naskah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:
Wah, ternyata perlu perjuangan ekstra agar buku sampai berhasil diterbitkan melalui penerbit mayor. Ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi. Buku tersebut harus dipastikan akan ada yang membeli/ laris bila dipasarkan. Oleh karena itu, kita harus tahu apa tema popular yang diminati para pembaca umumnya. Darimana kita mengetahuinya ?Jawabnya: dari data. Salah satu sumber data yang Penerbit Andi pakai adalah trend dari google trend.Â
Hampir semua tema yang ada matakuliahnya atau ada mata pelajarannya pasti laku dipasaran. lihat contoh-contoh berikut ini:
Bahkan kita bisa tahu minat paling besar dari daerah mana saja.
Rata-rata penerbit mayor menolak untuk menerbitkan buku berisi kumpulan puisi, kecuali penulisnya sudah legendaris. Karena sedikit peminat dan pangsa pasarnya.
Setelah mengetahui tema-tema yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis? Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai sumber data. Dan salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:
Ini hasil untuk penulis yang berama Fandy Tjiptono fantastis bukan ?! Perhatikan angka-angka sitasinya.
ANDI memiliki syarat minimal yaitu penulis harus memiliki sitasi 2000.