Rindu menikmati terwujudnya pembelajaran yang berkualitas melalui Kurikulum Merdeka, apadaya  kesibukan pembelajaran dan dorongan semangat belajar belum cukup menerobos 'Pelatihan Mandiri' untuk mengunduh ilmu di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Simak pengalaman kami dalam tulisan berikut
Riuhnya sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), memotivasi banyak satuan pendidikan untuk berbondong-bondong mendaftarkan diri. Bersyukur dan berterima kasih, kemendikbudristek telah menyediakan secara gratis begitu banyak ilmu dan arahan bagi dunia pendidikan di Indonesia, bak mata air yang dapat direguk, dipelajari, diunduh dimanapun, kapanpun melalui Platform Merdeka Mengajar.
Bukankah sayang, bila satuan pendidikan sudah mendaftar IKM, sumber telah tersedia, kesadaran untuk mulai menjelajah dan mempelajari ada, namun pendidik tidak juga melangkah untuk memulainya. Terjadi kemacetan di satuan pendidikan sehingga pelatihan mandiri yang berisi modul-modul keren, padat berisi di Platform Merdeka Mengajar (PMM) itu tidak segera dipelajari oleh warga belajarnya. Manfaat untuk peserta didik menikmati Merdeka Belajar terkendala untuk diperoleh. Apa solusi dari Kepala Sekolah, bila hal tersebut terjadi ?
Tentu perlu digali, apa penyebab kemacetan tersebut. Begitulah kira-kira yang terjadi di PKBM kami beberapa waktu lalu seputar awal pendaftaran IKM.Â
Kemacetan dari Para Pendidik dalam Menjelajah 'Pelatihan Mandiri' di Platform Merdeka Mengajar
Mengapa Macet ? Ternyata, muncul kegentaran saat melihat berderet materi pada modul pelatihan mandiri di PMM. Perlu mengulang lantaran kurang menyimak video pembelajaran, agar dapat mengerjakan post test, kendala saat harus mengerjakan dan mengunggah aksi nyata, apalagi beroleh sertifikat di PMM. Kondisi tersebut bercampur dengan kejenuhan yang ada di benak para pendidik. Jenuh dalam menjalani pembelajaran, pelatihan, pertemuan rapat secara online; lantaran saat PPKM semua harus online dan sekarang, pelatihan mandiri di PMM harus online pula.
Kesibukan Mengajar Onsite, Merenggut Kesempatan Belajar Para Pendidik.
Penyesuaian pembelajaran dari online ke onsite pasca pandemi bagi pendidik juga bagi murid, memerlukan perjuangan tersendiri. Dibutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, upaya agar beroleh kondisi yang kondusif bagi mulusnya proses pembelajaran. Kesibukan tersebut berakumulasi ditambah dengan adanya beraneka ragam latar belakang, serta kemampuan akademis murid di PKBM kami
Bagaimana Kepala PKBM melakukan terobosan untuk situasi dan tantangan tersebut ?
Langkah 1: Memahami dan Berempati
Sebagai kepala PKBM, saya berusaha berada di posisi pendidik. Berusaha memahami apa yang mereka rasakan, kelelahan, perjuangan, dan pengorbanannya. Memberikan motivasi dan penghargaan atas semua jerih payah mereka. Hal itu menjadi kekuatan yang menyegarkan bagi jiwa yang lelah. Menyediakan waktu untuk berada bersama mereka, walau dengan obrolan ringan, duduk sambil menawarkan cemilan bertanya kabar dan mendengarkan kisah mereka tanpa penghakiman.
Langkah 2: Memberi Teladan Menjelajah Modul 'Pelatihan Mandiri' di Platform Merdeka Mengajar
Alih-alih menuntut atau memberi 'iming-iming' agar mulai terjun menjelajah PMM, kita dapat memulai memberikan teladan. Di tengah segala kesibukan mengelola PKBM, dan komunitas, satu persatu pelatihan mandiri dipelajari dengan tekun, dicermati, dipahami, dipraktekkan, dikerjakan post test, dikerjakan aksi nyata, sebaik dan secermat mungkin. Setiap perintah perlu dibaca dengan ketelitian dan pengertian agar dapat menjawab dan mengupload gambar, uraian, dll sesuai dengan permintaan pada saat membuat aksi nyata, sehingga satu persatu beroleh sertifikat. Per hari ini sudah lima sertifikat diperoleh tanpa harus mengalami perbaikan.
Langkah 3: Berbagi Serunya Menjelajah 'Pelatihan Mandiri' di Platform Merdeka Mengajar hingga Beroleh Sertifikat
Setiap akhir mempelajari modul di pelatihan mandiri, hal yang dilakukan adalah berbagi di Grup WA GTK PKBM, terkadang di sela rapat koordinasi. Berbagi serunya pengalaman menjelajah gudang ilmu di PMM, asyiknya membuat karya aksi nyata, puasnya beroleh sertifikat. Termasuk manfaat yang diperoleh yaitu menjadi makin paham, makin dibenahi, beroleh arahan dalam mendampingi dan mengarahkan pendidik melakukan pembelajaran dan mengelola PKBM.
Langkah 4: Bersama Menjelajah dan Menaklukkan Materi 'Pelatihan Mandiri' di Platfrom Merdeka Mengajar
Teladan berbicara lebih kuat dibanding ribuan kata. Melihat teladan tindakan nyata yang dilakukan, maka para pendidik 'malu hati', "Bisa ya, seusia dan sesibuk itu, ibu masih juga sempatkan diri untuk mempelajari dan mempraktekkan PMM." Kondisi tersebut memberi peluang untuk mulai mengajak pendidik, ikut serta menjelajah PMM. Alhasil, saat liburan sekolah, mereka bersedia mempersembahkan sebagian waktunya untuk dibimbing menjelajah PMM bersama
Langkah 5: Menjelajah Platform Merdeka Mengajar Sambil Membangun Komunitas Belajar di PKBM
Saat dijelajah bersama-sama, terbangunlah komunitas belajar di PKBM kami. Sambil menelusuri modul demi modul, Kami mendiskusikan dan menemukan terobosan bagi hambatan penerapannya di satuan pendidikan, disitulah asyik dan serunya, bersama kami menyusun penyesuaiannya. Semangat belajar menular dari satu pendidik ke pendidik yang lain. Akhirnya aksi nyata demi aksi nyata ditelurkan, per hari ini rata-rata mereka sudah beroleh satu sertifikat, dan terus berprogres di tengah kesibukan mengajar dan membimbing murid yang ada.Â
Refleksi Hasil dan Dampak
Upaya yang dilakukan, dengan kerelaan dan segenap hati, bagaikan taburan benih yang baik. Sekalipun  dengan keringat dan pengorbanan tak akan kembali dengan sia-sia. Terasa dampak positif yang terjadi serta terwujudnya hasil yang menggembirakan.
Bersama Kita Bisa Menerobos Kemacetan Menjelajah dan Menaklukkan Platform Merdeka Mengajar D#emi Terwujudnya Merdeka Belajar
"Wah, ternyata kita bisa juga menuntaskan materi pokok pelatihan mandiri di PMM, ya?" Â
"Iya, kebersamaan kita seminggu ini menyadarkan betapa kita diperkaya melalui belajar di PMM."Â
Rasa puas, bahagia, haru bercampur aduk karena dapat bersama menyelesaikan materi pokok pada pelatihan mandiri PMM. Terbangun kelompok belajar pendidik di PKBM. Kesulitan dan hambatan masing-masing dalam penerapan materi PMM yang sudah dipelajari, kami bahas bersama
Semangat Belajar yang Menular Satu Kepada yang Lain
Begitu kenal dan menikmati kekayaan yang berlimpah harta karun ilmu di PMM, maka satu persatu post test lulus dikerjakan, aksi nyata di upload oleh para pendidik. Rata-rata sudah beroleh sertifikat. Bagi yang gagal, kami saling menyemangati, memberi input, agar membenahi, sambil progres mempelajari materi baru lainnya. Â Bukan main melimpah dan menjawab kebutuhan pendidikan di Indonesia, tersedia tanpa kami harus mencari-cari seperti sebelumnya
Tips dari Saya
Berdirilah sebagai Sahabat
Sekalipun sebagai pemimpin, perlu mengembangkan diri untuk mampu menjadi sahabat dan berjalan bersama pendidik, bukan menggurui atau memerintah.
Fokus kepada Hal yang Positif
Berfokuslah kepada hal yang positif terhadap realita perilaku dan respon yang diberikan oleh pendidik. Bagi kondisi tersebut, diperlukan sikap rendah hati dan kesabaran dari kita, sebagai pemimpin dalam menghadapinya.
Mulailah dari Diri Sendiri
Sebelum semua bersedia bergerak, mulailah dari diri kita terlebih dahulu. Mulai rasakan semua pengalaman menjelajah pelatihan mandiri di PMM. Hal tersebut diperlukan agar dapat memahami kesulitan yang ada sehingga dapat memberi arahan, serta berbagi pengalaman kita bersama para pendidik.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pejuang di dunia pendidikan, baik yang sudah sadar maupun sedang progress menyadari akan perlunya #Kurikulum Merdeka #Merdeka Belajar#blogcompetition
Pilihan Even Lomba Kompasiana.comTema :Kurikulum Merdeka Bikin Pembelajaran Jadi Berkualitas Sub Tema :Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka dalam rangka: Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H