Kegiatan KKN Tematik MDBPE-MBKM yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia terhitung sejak 1-30 Juli 2021 untuk gelombang pertama telah selesai dilaksanakan. Seluruh Mahasiswa peserta KKN telah melakukan pengabdian kepada masyarakat meskipun ditengah kondisi pandemi Covid-19. Kegiatan KKN yang dilakukan secara daring merupakan bentuk adaptasi(penyesuaian) dimasa pandemi Covid-19 yang masih terus melaju. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Adapun mengenai kegiatan yang dilakukan, mahasiswa dibebaskan untuk memilih salah satu bidang diantaranya bidang pendidikan atau ekonomi.
Fokus kegiatan dibidang pendidikan yaitu untuk membantu komponen sekolah yang didalamnya terdapat Guru, Peserta Didik, dan Orang tua dalam hal penguatan dan pendampingan pembelajaran daring. Seperti yang kita ketahui, sejak pandemi Covid-19 melanda seluruh negara-negara didunia tak terkecuali Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mengubah sistem pendidikan dari yang semula luring menjadi daring atau disebut juga dengan PJJ(Pembelajaran Jarak jauh). Dengan diterapkannya pembelajaran daring ini menimbulkan penilaian yang beragam dikalangan pendidik, siswa, dan orang tua siswa. Sebagian menilai bahwa pembelajaran daring ini tidak efektif dikarenakan terdapat sejumlah kendala yang dihadapi seperti fasilitas yang kurang memadai baik itu gadget, koneksi internet, atau bahkan listrik.
SDN Krenceng II, merupakan sekolah yang dipilih oleh penulis sebagai lokasi kegiatan KKN. Sekolah ini terletak di Jl. H. Abdul Rahim Kav Blok A/B No.65, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten 42441. Rubiah S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Krenceng II menyambut baik penulis yang ingin melaksanakan KKN di sekolah tersebut. Beliau mengizinkan penulis untuk membantu sekolah dalam menjalankan program penguatan dan pendampingan pembelajaran daring.
Dalam proses pembelajarannya, siswa dan guru memanfaatkan aplikasi Whatsapp Group. Untuk membantu siswa dalam penguatan pembelajaran, penulis berinisiatif membuat materi pembelajaran dengan mendesainnya melalui Power Point yang selanjutnya dibagikan dalam bentuk pdf. Hal tersebut bertujuan agar materi pembelajaran terlihat lebih menarik. Sehinnga diharapkan siswa lebih mudah dalam menyerap materi. Selama ini siswa hanya belajar melalui buku lks dan paket, adakalanya siswa merasa bosan membaca materinya.Â
Oleh karena itu, dengan dibuatnya materi pembelajaran digital, dapat menambah pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Disamping penyampaian materi, penulis pun memberikan penugasan kepada siswa. Penugasan tersebut diarahkan untuk mengembangkan daya kreativitasnya yaitu dengan menggambar ilustrasi untuk muatan mata pelajaran SBdP. Penugasan lainnya yaitu siswa diminta untuk melakukan pengamatan/observasi terhadap tumbuhan disekitar lingkungan tempat tinggalnya.Â
Seperti yang kita ketahui, lingkungan juga meruapakan salah satu sumber belajar. Hal ini mengajarkan pada siswa bahwa materi yang sedang dipelajari erat hubungannya dengan kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya. Penyampaian materi dalam bentuk video pun, tak lupa penulis berikan sebagai upaya memberikan bahan ajar/materi dalam bentuk yang bervariatif. Dalam mengerjakan tugasnya, peran orang tua pun tak luput. Mereka senantiasa mendampingi anak-anaknya dalam belajar. Kegiatan lainnya yang penulis lakukan adalah dengan mengadakan bimbingan belajar melalui Video Call Whatsapp.
Semoga kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis dapat sedikit membantu mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19 dalam dunia pendidikan. Pesannya adalah agar mereka tetap semangat belajar meskipun ditengah pandemi Covid-19.
