Pada tanggal 4 Mei 2024, kelompok Gajayana melaksanakan aksi kontribusi sosial yang sangat inspiratif yaitu penanaman mangrove. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 13:00 hingga 15:00 WIB di Pantai Bajulmati, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Aksi ini dilakukan bersama tim konservasi penyu dari BSTC Malang dan melibatkan beberapa narasumber penting seperti Iqbal, Mbak Tintus, dan Pak Sutari.
Sebelum memulai penanaman, peserta diberi briefing oleh tim BSTC Malang. Briefing ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya mangrove serta langkah-langkah teknis dalam proses penanamannya. Setiap peserta diberi satu bibit mangrove untuk ditanam.
Proses penanaman dimulai dengan memilih lokasi yang sesuai dengan kondisi lingkungan pantai. Kemudian, peserta menyiapkan bibit mangrove dan menanamnya di lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah ini dipandu langsung oleh tim BSTC Malang, memastikan setiap bibit ditanam dengan benar untuk meningkatkan peluang tumbuh kembangnya.Dalam kegiatan ini, terdapat dua jenis mangrove yang ditanam, yaitu Rhizophora dan Pandan Laut. Mari kita kenali lebih dalam kedua jenis mangrove ini:
 1. Mangrove Rhizophora
Rhizophora adalah salah satu jenis mangrove yang paling umum ditemukan di Indonesia. Jenis ini dikenal dengan akar-akar penyangganya yang khas, yang membentuk struktur kompleks dan kuat. Akar-akar ini tidak hanya membantu tanaman berdiri tegak di tanah berlumpur, tetapi juga berperan penting dalam menahan erosi pantai dan menyediakan habitat bagi berbagai jenis satwa. Rhizophora biasanya tumbuh di daerah pasang surut yang tergenang air laut.
 2. Pandan Laut
Pandan Laut, meskipun sering dianggap sebagai tanaman pesisir, juga memiliki peran penting dalam ekosistem mangrove. Tanaman ini memiliki daun yang panjang dan berduri, serta buah yang berwarna oranye hingga merah ketika matang. Pandan Laut berfungsi sebagai penghalang alami terhadap angin dan gelombang, membantu mencegah erosi dan abrasi pantai. Selain itu, daun Pandan Laut sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk berbagai keperluan, seperti anyaman dan bahan pewarna alami.
Kegiatan penanaman mangrove seperti ini memiliki peran vital dalam upaya konservasi lingkungan. Mangrove berfungsi sebagai penyaring alami yang mampu mengurangi polusi, menjaga kualitas air, serta sebagai benteng alami yang melindungi garis pantai dari abrasi. Selain itu, mangrove juga merupakan habitat penting bagi berbagai jenis ikan dan satwa lainnya, sehingga keberadaannya sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Aksi sosial yang dilakukan oleh kelompok Gajayana ini tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam. Dengan menanam mangrove, kita turut serta dalam upaya menjaga keindahan dan keberlanjutan alam Indonesia untuk generasi mendatang. Terus semangat dalam melakukan aksi-aksi positif lainnya, karena setiap langkah kecil kita dapat membawa perubahan besar bagi bumi kita tercinta.Semoga aksi-aksi positif seperti ini terus berlanjut dan membawa perubahan besar bagi kelestarian alam Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H