Mohon tunggu...
Erliana
Erliana Mohon Tunggu... Dosen - "honesty is the currency of where ever you are"

Dosen Universitas Swasta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Standar Akuntansi Keuangan di Jaringan Wirausaha (JAWARA) UMKM Bojongsari Depok

27 Desember 2022   12:30 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:52 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian kepada masyarakat yang di selenggarakan kali ini di jaringan wirausaha (JAWARA) UMKM Bojongsari Depok Jawa Barat. tema kali ini kami memberikan pelatihan mengenai standar akuntansi keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM dan memberikan pelatihan mengenai cara membuat laporan keuangan yang sederhana dengan menggunakan aplikasi exel. di mana sebelum nya mereka masih menggunakan pencatatan yang sangat manual. 

 Acara di hadiri oleh ibu ibu dan bapak bapak UMKM Jaringan Wiurausaha Depok. Dan di buka oleh Ir. Dedi Ruhimat selaku ketua Jaringan Wirausaha Bojongsari Depok. Acara dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2022 yang bertempat di kampung si Jalu. 

Antusias ibu ibu sangat baik sekali ketika kami memaparkan materi mengenai standar akuntansi keuangan yang benar yang sesuai dengan SAK EMKM dan cara mudah untuk melakukan pelaporan Pajak bagi usaha mikro, kecil dan menengah serta bagaimana cara menentukan harga pokok penjualan. 

UMKM merupakan usaha yang mampu bertahan di era pandemi covid karena beberapa alasan mengapa UMKM bisa bertahan dan jumlah terus yang terus meningkat pada masa krisis dikarenakan :

1. sebagian besar UMKM memproduksi 3 barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang renda, maka  tingkat pendapatan rata rata masyarakat tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang di hasilkan. sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan juga tidak berpengaruh pada permintaan.

2. sebagian besar UMKM tidak mendapat modal dari BANK.  Implikasi keterpurukan sektor perbankan dengan naik nya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. sedangkan usaha berskala besar yang mendapat modal pinjaman dari BANK bangkrut karena tidak dapat membayar utang nya . 

3. UKM mempunyai modal yang terbatas dan pasar yang bersaing dampknya UKM mempunyai spesialisasi produksi yang ketat. Hal hal ini memungkinkan UKM mudah untuk pindah dari usaha yang satu ke usaha yang lain, hambatan keluar masuk hampir tidak ada. 

4. Reformasi menghapuskan hambatan - hambatan di pasar, proteksi industri hulu dihilangkan, UKM mempunyai pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan baku. Akibatnya biaya produksi turun dan efisiensi meningkat. Tetapi karena bersamaan dengan terjadi nya krisis ekonomi, maka pengaruhnya tidak terlalu besar.

5. Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekeja-pekerja nya. Para penganggur tersebut memasuki sektor informal, melakukan kegiatan usaha yang umum nya berskala kecil, akibatnya jumlah UKM meningkat. 

Acara di tutup dengan pembagian tanya jawab dari para UKM dan pembagian bingkisan kenang kenangan kepada ketua UMKM Jawara Depok serta Door Prize yang kami buatkan.

diharapkan kedepan nya PkM ini dapat berkesinambungan mengingat waktu yang terbatas sehingga materi yang kami sampaikan diharapkan dapat menjadi perubahan bagi pelaku UKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun